Cara Service Tv
CARA SERVICE TV
TIDAK ADA GAMBAR

ü Kemungkinan kerusakan berada pada daerah vertical atau osilator.
ü IC vertical biasanya menempel pada pendingin (aluminium), jumlah kaki IC
biasanya 7 atau 8 pin. Untuk tv cina biasanya pakai 7840 atau 78040.
ü IC osilator biasanya yang paling besar, jumlah kaki antara 64 - 84, untuk
tv cina sering memakai TA76810 atau TA76818.
ü Coba solder ulang, biasanya suka kendor karena kena panas.
ü Jika masih sama coba ukur arus yang masuk ke IC vertical pake avometer.
Tegangan harus ada 24 volt, jika kurang dari itu bisa jadi IC-nya rusak. Ganti
saja !
ü Jika tidak ada tegangan sama sekali periksa sumber tegangannya, mungkin
resistor atau diodanya rusak.
ü Ukur tegangan yang ada di yoke (konde) yang ada dibelakang layar, kaki yang
depan tegangannya harus 12 volt. Jika lebih dari itu IC vertical rusak. Ganti
saja !
ü Ganti juga elco yang berada disekitar IC vertical, biasanya 470 µf/35v, 220
µf/35v, 100 µf/35v.
ü Jika semua langkah diatas sudah dilakukan tapi tetap saja tidak ada gambar
berarti IC osilatornya, Ganti saja !
ü “Insyaallah
jika semua sudah dilakukan dengan benar.maka gambarnya bias norma”l.
Lebih gampang lagi untuk
mendeteksi kerusakan pada bagian vertikal :
1.check tegangan pada bagian defleksi untuk vertikal ( DC 15 - 17 Volt)
2.check tegangan input pada vertikal bisanya DC 24 volt
3. untuk gambar vertikal yang tidaj sempurna (meyempit atau garis ) bisa jadi karena soderan atau elco yang rusak.
1.check tegangan pada bagian defleksi untuk vertikal ( DC 15 - 17 Volt)
2.check tegangan input pada vertikal bisanya DC 24 volt
3. untuk gambar vertikal yang tidaj sempurna (meyempit atau garis ) bisa jadi karena soderan atau elco yang rusak.
Tengangan yang harus ada di tv
-power
supply: 110V-115Vdc
-osilator horizontal
: 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal :
50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal :
0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output
horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc
{teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical :
12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
adanya diyoke –
konde tabung
-heater : 6VAC
-screen (G2) :
250V-450Vdc
-RGB {katoda} :
90V-125Vdc
-video output :
180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg
B+ untuk IC program}
· Langkah-langkah awal memeriksa tv mati :
· Pertama,buka
box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti
ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih
leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih
mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman
tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya
obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan
dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya
sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan
yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu
ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke
ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka
akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah
terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa
menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan
terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian
melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali
dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai
patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.
· Langkah
kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga
kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi
dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau
alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan
sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus
dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan
memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu
Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk
menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi
hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda
bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah
dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi
anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi
seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan
letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai
terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang
kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih
amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak
terpasang tidak apa-apa).
· Langkah
ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan
220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak
ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada
yang rusak.
· Langkah
empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar
250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115
VDC.
· Apabila
tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power
supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang
dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan
pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.
· Demi
keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel
horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk
menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator
sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan
tinggi 20-25KV.
· Cabut/sedot
dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan
elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power
supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan
menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun
hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb
konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati
setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui
bahwa flyback sudah konslet.
· Apabila
tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv
dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan
ada yang rusak maka gantilah yang baru.
· Langkah
kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua
normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti
dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+
110 VDC.
· Langkah
kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti
Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang
menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya
sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.
· Pada Power
supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai
Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit}
tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini
rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita
mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada
televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply
pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari
dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
· Jika
tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan
rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai
standard.
· Syarat agar
mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator
horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu
tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara
bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan
Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup
duluan,nanti baru yang lainnya
· Jika
tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya
yang penting adalah harus
menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output
horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah
tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur
tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil
sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb
sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada
maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan
pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya
sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output
horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut
bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.
· Sekarang
anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda
mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa
mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang
tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan
pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop
flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas
atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur
tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor
panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar
150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya
110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan
tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan
masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2
(screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena
tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu
tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16
VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner
12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner
dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan
agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari
pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal
dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin
televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.
Harus di mengerti tidak semua setiap tv sama
tp ini adalah standarnya.
Belajar sendiri Memperbaiki Televisi yang Mati Total
Sedikit gambaran
pemahaman tentang diagram Blok Televisi
Pada diagram blok
televisi berwarna dan hitam putih pada dasarnya sama,begitu juga dengan
fungsinya
serta cara kerjanya
semua sama.Untuk televisi berwarna hanya ada tambahan bagian warna saja
( Blok Crhoma ).Bagian
yang lainnya sama persis tak ada bedanya,jadi tidak perlu bingung kalau
memperbaiki televisi berwarna. ini sangat penting untuk di ingat sebagai
pedoman dalam memahami proses urutan kerja televisi mulai dari tuner sampai
menampilkan gambar pada layar sehinggah dalam mereparasi televisi tidak asal
asalan tetapi tepat pada sasaran, Kalau kita tidak mengerti urutan bagian dan
fungsinya,maka kita akan mengalami kesulitan dalam perbaikan,disini tidak
dijelaskan secara mendetail yang penting kita tahu dulu fungsi masing-masing
bagian. Intinya kita bisa mereparasi televisi berwarna dengan cepat Jika ingin
mempelajari teorinya secara mendetail ada banyak buku petujuknya dijual ditoko
buku. Disini yg kita pelajari teori praktisnya saja.
Dibawah ini adalah Gambar sederhana Blok
diagram TV Warna Dan hitam putih.
perhatikan dengan seksama cara kerja dan
perbedaan dari kedua gambar tersebut.
Blok Diagram TV Warna
Blok Diagram TV Hitam putih (BW)
Berikut ini penjelasan
singkat mengenai fungsi dari Blok
Antena
Antena
berfungsi untuk
menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner
berfungsi untuk
memilih gelombang pemancar yang akan diterima. Didalam tuner terdapat rangkaian
penguat RF,mixer dan osilator.Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan
diterima kemudian diberikan ke mixer Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi
baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 Mhertz
dan 33,4 Mhertz .Frekuensi 38,9 Mhertz adalh frekuensi pembawa gambar Frekuensi
33,4 Mhertz adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian
diteruskan ke penguat video IF.
Video IF
berfungsi menguatkan
sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.
Video detektor
berfungsi mendeteksi
sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa
gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 Khz-5
Mhz,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5
Mhz (FM).
Video driver
berfungsi memisahkan
sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal gambar
diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output
berfungsi menguatkan
sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier
berfungsi menguatkan
sinyal suara kemudian diteruskan ke detektor FM,detektor FM mendeteksi sinyal
5,5 Mhz hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke
loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat
amplifier biasa.
Syncronisasi separator
berfungsi untuk menyesuaikan
gambar yang dipancarkan dari pemancar stasion Televisi.
Osilator vertikal
berfungsi
membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke
output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini
membuka gambar secara vertikal dari atas kebawah.
AFC
berfungsi mengoreksi
frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal
Gambar tersebut sekedar petunjuk dalam mengenali
beberapa bagian Blok area
dengan ciri-ciri komponennya.
Osilator horizontal
berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal
lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi
horizontal ini membuka gambar secara horizontal kiri kekanan.
Horizontal output
juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv
untuk anoda tabungnya.Dalam mereparasi televisi,apabila mesin televisi perlu
dilepas maka buanglah dahulu tegangan yang masih tersisa pada kop flyback dan
tabung seperti contoh Walaupun TV sudah mati total tetapi kop flyback dan
tabung masih menyimpan tegangan yang cukup besar.
Walaupun tegangan sudah terbuang,jika mau melepas kop flyback maka untuk
lebih amannya gunakan tespen.agar tegangan yang masih tersisa terbuang pada
lampu tespen tersebut.
Yang warna putih tsb adalah soket katoda.Anda harus hati-hati sekali bila
melepas soketnya,karena apabila tidak benar cara melepasnya bisa menyebabkan
patah atau pecah pada leher tabung.
Langkah-langkah
Perbaikan
Pertama,buka box tutup
belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik
mesin televisi dilepas saja dari tabungnya. Agar lebih leluasa jika
membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam
pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman dari resiko
terbentur benda keras yang tidak disengaja selama reparasi, misalnya obeng,
tang atau alat-alat lain.
Hati-hati saat melepas
mesin semua kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti
kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan
langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop
flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu dengan menggunakan salah satu
kabel multitester kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.
dan colok yang lancip
diselipkan diantara karet kop flyback.yang menempel pada tabung ( CRT ). ” akan
terdengar suara retas dari loncatan arus tegangan yang tebuang .
Setelah terbuang
kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen Tujuannya apabila
ada sedikit tegangan yang tersisa, maka akan terbuang pada lampu tespen.
Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada
leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya.
Langkah kedua yaitu membersihkan
debu-debu yang ada, juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan
menggunakan kuas kecil dan tiner yang cepat menguap ( Thinner A).
Caranya,teteskan tiner pada kuas dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok
dengan kuas sampai bersih dari kotoran. Tujuannya adalah agar solderan yang
retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya
adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya umumnya
berdekatan dengan trafo flyback ( FBT ).Untuk menghindari kelalaian anda jika
mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan
menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena
tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka itu sudah
aman hal ini penting diwaspadai mengingat resiko bahaya yang ditimbulkan. Tapi
anda jangan lantas takut. “Jadi seorang teknisi yang penting anda berhati-hati
dan selalu memperhatikan letak kop flyback setiap kali akan mencoba
menghidupkan mesin televis jangan sampai terletak diatas atau dibawah mesin.
Kop flyback tsb harus di letakkan jauh sepanjang kabelnya dan menghadap keatas
atau dimasukkan dalam gelas saja biar aman. (kondisi ini jika Tr panel
horizontal sudah terpasang, jika belum terpasang tidak apa-apa).
Langkah ketiga adalah mengecek
tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring
normal, maka cek tegangan pada elko 400VDC, jika tidak ada tegangannya maka cek
dioda bridge nya atau 4 dioda penyearahnya, mungkin ada yang rusak. Jika
diode tersebut Korslet ( short ) biasanya ditandai dengan turunnya MCB pembatas
listrik pada meteran rumah.
Langkah empat, jika tegangan pada
elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC
persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.
Langkah kelima Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka
kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan
penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika
belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu
didaerah sekunder power supply.
Langkah keenam Demi keamanan jika kita memperbaiki
power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah
dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian, karena kalau power
supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka
flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.Dibawah ini contoh
transistor horizontal output ( Panel ) yang harus dilepas yaitu D1877
Langkah ketujuh Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya
dengan elko B+ 160V agar tidak terbebani oleh flyback dalam memperbaiki power
supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan
menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.
Namun hal tersebut penting karena “Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb korslet
atau tidak. Jika korslet maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah
dihubungkan dengan kaki B+ flyback. dengan begitu kita mengetahui bahwa flyback
dalam keadaan baik atau tidak.
Langkah kedelapan Apabila tegangan B+ belum keluar,maka
langkah selanjutnya mengukur komponen aktif seperti transistor{Tr},semua diukur
satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah dengan yang baru.
Langkah kesembilan, jika B+ power supply belum keluar juga dan semua
Transistor normal maka cek dioda Zener 110V. Dioda Zener tersebut
bentuknya besar,seperti dioda 3A.”biasanya zener ini putus, karena dioda ini
adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
Langkah kesepuluh, misalnya B+ belum
keluar juga,sementara komponen aktif seperti Transistor,dioda dan semua dalam
keadaan normal. Maka pemeriksaan kita lanjutkan pada komponen
Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari
elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya. “Nilai
pada resistor ada yang ditandai dengan gelang warna ada juga yang langsung
tertera dalam cetakan angka.
Langkah kesebelas Pada Power supply televisi tidak semua memakai Transistor sebagai Out-
put,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi
didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor ( R ). Jika STR ini rusak
maka R disekitarnya biasa ikut putus atau nilai hambatannya berubah.
kalau kita mengganti STR maka Resistor ( R ) tersebut juga ikut diganti agar
kerja STR sempurna.
Gambar tersebut merupakan jenis STR yg biasa
dipakai pada rangkaian Power Regulator.
pada gambar diatas menunjukkan bagaimana
STRS 9 pin dalam keadaan rusak pada
pin STR nya lalu kemudian dicangkok dengan
STR dari jenis standar 3 Pin.
Cara ini tidak populer tetapi dapat
mengurangi biaya.
jika televisi dihidupkan tapi pembatas listrik langsung mati atau jeglek
maka power supply pasti rusak bagian primernya. “Ada 4 komponen faktor penyebab
panel regulator Short (korslet) antara lain Transistor, STR, dioda bridge dan
bisa juga kapasitor milar 250V atau Elko 400V.
Langkah Duabelas Jika tegangan sekunder sudah ada,kemudian ukur dan atur trimpot
B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukur juga tegangan keluaran B+ yang lain
sesuai standard.
Catatan
penting
Syarat
agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan power supply,Osilator
horizontal,
Driver horizontal, Output horizontal, B+vertikal dan Output Vertical,
lalu
tegangan Heater, tegangan screen(G2), teg video output dan tegangan RGB.
Diantara
bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan
Horizontal, kedua bagian ini harus bekerja dulu baru kemudian yang lainnya.
Berapa
saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power
supply : 110V-115Vdc
-osilator
horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver
horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output
horizontal (H-Out) : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis
TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC
vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output
vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater
: 6VAC
-screen
(G2) : 250V-500Vdc
-RGB
{katoda} : 90V-125Vdc
-video
output : 180Vdc {dari flyback}
-program
: 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
Jika tegangan dari power supply semua normal,berarti sudah bisa
menghidupkan bagian horizontal yang dimulai dari osilator,driver ke output
horizontal lalu ke bagian yang lain kemudian kita sesuaikan tegangannya spt
data di atas.Untuk praktisnya langsung saja ukur tegangan basis pada Transistor
output horizontal ( dari trafo IT yg menuju basis TR horizontal out) harus
ada sekitar 0,5VAC,kecil memang tapi wajib ada. Kalau tegangan basis ini
sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup.
Jika tegangan dari trafo IT yang menuju Basis TR horizontal out tidak ada,maka mesin
televisi tidak akan bekerja disini di butuhkan pengecekan tegangan yang
dimulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti
mesin TV ini sudah bisa hidup selanjutnya tinggal memasang transistor output
horizontal yang dilepas tadi, tetapi ukur dulu Transistor tersebut bagus atau
tidaknya setelah itu baru kita pasang kembali pada tempatnya dan mesin TV siap
untuk kita coba….
Catatan Tambahan
IC osilator adalah bagian
penting yang sering di cek oleh para bengkel TV.diantaranya pada kaki pin
V-Out, H-Out, H-Vcc, RGB Out, Chroma dan Vcc. Karena pin-pin tsb memiliki peran
yang penting pada IC osilator. kita harus tahu betul fungsi dan besaran
tegangan pada bagian tsb.disini kita membutuhkan sebuah skema. Bila kita
ingin lebih jelas lagi mempelajari perbaikan Televisi, maka milikilah beberapa
Skema dan buku tehnik reparasi yang banyak dijual, Carilah dari jenis penulis
dan penerbit yang berkualitas Sekarang kita sudah mengerti sedikit tentang Blok
diagram dan memperbaiki Televisi
tinggal bagaimana kita
mengembangkan dan berani untuk memulainya
BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
Yoke horisontal berfungsi sebagai ‘pelukis’ elektron secara horisontal (kanan-kiri), bila tanpa pembelok vertikal, maka hanya terbentuk garis lurus horisontal/mendatar pada tengah layar. Blok vertikal output berfungsi untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle untuk diumpankan ke yoke vertikal. Yoke vertikal ini akan mengatur pembelokan elektron secara vertikal.
Persyaratan utama penguat vertikal harus mampu menguatkan sinyal gigi gergaji secara linear. IC-IC vertikal didesain khusus untuk tugas ini. Sebenarnya IC penguat vertikal tidak jauh berbeda dengan penguat/amplifier audio. Mulai dari cara kerja hingga sistem tegangan supplynya. Yang paling berbeda adalah bandwidth dari penguat itu sendiri, yaitu hanya sekitar 40 s/d 400Hz pada penguat vertikal.
Selain berfungsi sebagai penggerak yoke vertikal, blok ini juga mengeluarkan sinyal vertical pulse yang digunakan untuk sinkronisasi vertikal dan sinkronisasi OSD. V-Pulse umumnya diambil dari pin Pump-Out pada IC vertikal, meski tidak menutup kemungkinan untuk mengambil V-Pulse dari output atau dari input vertikal.
Dalam penggantian IC dengan tipe alternatif, yang penting diperhatikan adalah kemampuan arus output defleksi maksimal dan tegangan kerja maksimal. Sebagai contoh LA78040 dapat diganti secara pin-to-pin dengan STV9302A. pada penggunaan arus yang lebih tinggi, dapat diganti dengan LA78041 atau STV9328A atau seri-seri lain yang lebih aman (baca datasheet).
SKEMA DASAR BLOK OUTPUT VERTIKAL
Pada gambar yang atas, penguat diberi supply non simetris. Vertikal input diberi masukan sinyal vertikal (berbentuk gigi gergaji) dari IC jungle/osilator. Vertikal pulse umumnya menuju ic program untuk digunakan sebagai sinkronisasi vertikal (V-SYNC). Tegangan supply vertikal umumnya diambil dari sekunder FBT, pada beberapa jenis TV, misalnya sasis TV china, tegangan supply vertikal diambil dari output SMPS dengan melalui transistor swith terlebih dahulu.
Pada sistem tegangan non simetris, secara normalnya tegangan keluaran (TP3) akan setengah dari VCC (VDC). Masukan yang dipakai adalah pin Input negatif (INV), sedangkan pin input positifnya diset pada tegangan referensi stabil. Bila tegangan referensi (TP1) diset pada 2V (diset oleh R10 dan R11), maka supaya penguat dapat bekerja dengan normal tegangan pada pin inputnya (TP2) harus sama/sekitar 2V juga.
Dalam proses perbaikan, untuk memastikan normal tidaknya rangkaian vertikal output non simetris ini dengan cara melepas input (melepas R3), kemudian mengukur tegangan pada outputnya (TP3). Secara normal masing-masing harus terbaca TP1=0V, TP2=2V (atau bukan 0V, sembarang tegangan tergantung dari nilai-nilai komponen lain yang dipakai) dan TP3 akan setengah dari VCC. Dapat juga dengan cara tradisionil dengan menyentuh input dari vertikal dan akan terbaca simpangan tegangan pada outputnya.
Mengacu cara kerja sebuah amplifier (atau op-amp), bila TP1 ada tegangan dan TP2 tidak ada tegangan, maka TP3 akan 0V. Bila TP1 tidak ada tegangan dan TP2 ada tegangan, maka TP3 akan mendekati VCC. Terakhir, bila tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2, maka tegangan pada TP3 akan separuh dari VCC (kondisi normal).
Dengan tipe IC yang sama, pada skema di atas diberi supply secara simetris (positif, 0/GND, negatif). Hampir semua IC penguat (op-amp) dapat disusun dengan tegangan non simetris atau dengan tegangan simetris, tidak terbatas pada penguat audio saja. Kelebihan dari sistem simetris ini adalah lebih ringkas, tetapi lebih kompleks dalam hal pemrosesan sinyal gigi gergajinya. Sebelum sinyal dikuatkan, sinyal vertikal harus diproses dan dipisahkan antara pulsa positif (VA) dan negatifnya (VB) terlebih dahulu oleh IC jungle/osilator baru dikuatkan oleh penguat vertikal.
Secara normalnya, output (TP3) akan terukur 0VDC (tapi akan terbaca sekitar VCC bila diukur dengan AC volt) dan tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2. Bila TP1 ada tegangan, TP2 tidak ada tegangan, maka output akan terbaca tegangan positif (menunjuk nilai tertentu ke arah positif), begitu juga sebaliknya, menuju ke negatif bila TP2 ada tegangan dan TP1 tidak ada tegangan.
Ketidak simetrisan input dan tegangan supply dapat menyebabkan tidak linearnya penguat vertikal jenis simetris yang dapat terlihat jelas dari gambar yang berkerut atas atau berkerut bawah saja. Begitu juga jika yoke vertikal mengalami kerusakan (non simetris, misalnya salah satu sisinya berubah nilainya).
Bila penguat vertikal bersistem simetris digunakan untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle yang tidak dilengkapi dengan output simetris (misalnya TDA8841) maka rangkaian konverter harus diperlukan. Fungsi rangkaian konverter ini digunakan untuk mensimetriskan keluaran pulsa vertikal. Rangkaian dimaksud dapat ditemukan pada TV Polytron dan TV Sony. Umumnya menggunakan IC op-amp (JRC4558 atau yang lain) sebelum diumpankan ke penguat vertikal yang simetris.
-bersambung-BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
KERUSAKAN-KERUSAKAN DAN TIPS-TIPS PERBAIKAN BLOK VERTIKAL OUTPUT
Yoke horisontal berfungsi sebagai ‘pelukis’ elektron secara horisontal (kanan-kiri), bila tanpa pembelok vertikal, maka hanya terbentuk garis lurus horisontal/mendatar pada tengah layar. Blok vertikal output berfungsi untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle untuk diumpankan ke yoke vertikal. Yoke vertikal ini akan mengatur pembelokan elektron secara vertikal.
Persyaratan utama penguat vertikal harus mampu menguatkan sinyal gigi gergaji secara linear. IC-IC vertikal didesain khusus untuk tugas ini. Sebenarnya IC penguat vertikal tidak jauh berbeda dengan penguat/amplifier audio. Mulai dari cara kerja hingga sistem tegangan supplynya. Yang paling berbeda adalah bandwidth dari penguat itu sendiri, yaitu hanya sekitar 40 s/d 400Hz pada penguat vertikal.
Selain berfungsi sebagai penggerak yoke vertikal, blok ini juga mengeluarkan sinyal vertical pulse yang digunakan untuk sinkronisasi vertikal dan sinkronisasi OSD. V-Pulse umumnya diambil dari pin Pump-Out pada IC vertikal, meski tidak menutup kemungkinan untuk mengambil V-Pulse dari output atau dari input vertikal.
Dalam penggantian IC dengan tipe alternatif, yang penting diperhatikan adalah kemampuan arus output defleksi maksimal dan tegangan kerja maksimal. Sebagai contoh LA78040 dapat diganti secara pin-to-pin dengan STV9302A. pada penggunaan arus yang lebih tinggi, dapat diganti dengan LA78041 atau STV9328A atau seri-seri lain yang lebih aman (baca datasheet).
SKEMA DASAR BLOK OUTPUT VERTIKAL
Pada gambar yang atas, penguat diberi supply non simetris. Vertikal input diberi masukan sinyal vertikal (berbentuk gigi gergaji) dari IC jungle/osilator. Vertikal pulse umumnya menuju ic program untuk digunakan sebagai sinkronisasi vertikal (V-SYNC). Tegangan supply vertikal umumnya diambil dari sekunder FBT, pada beberapa jenis TV, misalnya sasis TV china, tegangan supply vertikal diambil dari output SMPS dengan melalui transistor swith terlebih dahulu.
Pada sistem tegangan non simetris, secara normalnya tegangan keluaran (TP3) akan setengah dari VCC (VDC). Masukan yang dipakai adalah pin Input negatif (INV), sedangkan pin input positifnya diset pada tegangan referensi stabil. Bila tegangan referensi (TP1) diset pada 2V (diset oleh R10 dan R11), maka supaya penguat dapat bekerja dengan normal tegangan pada pin inputnya (TP2) harus sama/sekitar 2V juga.
Dalam proses perbaikan, untuk memastikan normal tidaknya rangkaian vertikal output non simetris ini dengan cara melepas input (melepas R3), kemudian mengukur tegangan pada outputnya (TP3). Secara normal masing-masing harus terbaca TP1=0V, TP2=2V (atau bukan 0V, sembarang tegangan tergantung dari nilai-nilai komponen lain yang dipakai) dan TP3 akan setengah dari VCC. Dapat juga dengan cara tradisionil dengan menyentuh input dari vertikal dan akan terbaca simpangan tegangan pada outputnya.
Mengacu cara kerja sebuah amplifier (atau op-amp), bila TP1 ada tegangan dan TP2 tidak ada tegangan, maka TP3 akan 0V. Bila TP1 tidak ada tegangan dan TP2 ada tegangan, maka TP3 akan mendekati VCC. Terakhir, bila tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2, maka tegangan pada TP3 akan separuh dari VCC (kondisi normal).
Dengan tipe IC yang sama, pada skema di atas diberi supply secara simetris (positif, 0/GND, negatif). Hampir semua IC penguat (op-amp) dapat disusun dengan tegangan non simetris atau dengan tegangan simetris, tidak terbatas pada penguat audio saja. Kelebihan dari sistem simetris ini adalah lebih ringkas, tetapi lebih kompleks dalam hal pemrosesan sinyal gigi gergajinya. Sebelum sinyal dikuatkan, sinyal vertikal harus diproses dan dipisahkan antara pulsa positif (VA) dan negatifnya (VB) terlebih dahulu oleh IC jungle/osilator baru dikuatkan oleh penguat vertikal.
Secara normalnya, output (TP3) akan terukur 0VDC (tapi akan terbaca sekitar VCC bila diukur dengan AC volt) dan tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2. Bila TP1 ada tegangan, TP2 tidak ada tegangan, maka output akan terbaca tegangan positif (menunjuk nilai tertentu ke arah positif), begitu juga sebaliknya, menuju ke negatif bila TP2 ada tegangan dan TP1 tidak ada tegangan.
Ketidak simetrisan input dan tegangan supply dapat menyebabkan tidak linearnya penguat vertikal jenis simetris yang dapat terlihat jelas dari gambar yang berkerut atas atau berkerut bawah saja. Begitu juga jika yoke vertikal mengalami kerusakan (non simetris, misalnya salah satu sisinya berubah nilainya).
Bila penguat vertikal bersistem simetris digunakan untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle yang tidak dilengkapi dengan output simetris (misalnya TDA8841) maka rangkaian konverter harus diperlukan. Fungsi rangkaian konverter ini digunakan untuk mensimetriskan keluaran pulsa vertikal. Rangkaian dimaksud dapat ditemukan pada TV Polytron dan TV Sony. Umumnya menggunakan IC op-amp (JRC4558 atau yang lain) sebelum diumpankan ke penguat vertikal yang simetris.
-bersambung-BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
KERUSAKAN-KERUSAKAN DAN TIPS-TIPS PERBAIKAN BLOK VERTIKAL OUTPUT
1.
Garis horisontal (mendatar)
Kerusakan ini disebabkan karena sinyal vertikal tidak masuk ke yoke, mungkin dikarenakan gagalnya output vertikal. cek tegangan supply penguat vertikal, cek komponen-komponen disepanjang jalur output vertikal dari IC jungle/osilator. Bila output vertikal dari osilator ada dan tegangan supply amplifier vertikal ada, cek apakah tegangan pada output vertikal ada dengan voltmeter AC. Secara normalnya, tegangan output pada amplifier vertikal non simetris akan terbaca setengah dari VCC secara DC. Dan terbaca 0VDC bila pada penguat simetris. Bila kerusakan bukan pada blok penguat vertikal melainkan pada blok jungle-nya, cek v-ramp dan v-iref (baca datasheet IC yang dipakai).
Kerusakan ini disebabkan karena sinyal vertikal tidak masuk ke yoke, mungkin dikarenakan gagalnya output vertikal. cek tegangan supply penguat vertikal, cek komponen-komponen disepanjang jalur output vertikal dari IC jungle/osilator. Bila output vertikal dari osilator ada dan tegangan supply amplifier vertikal ada, cek apakah tegangan pada output vertikal ada dengan voltmeter AC. Secara normalnya, tegangan output pada amplifier vertikal non simetris akan terbaca setengah dari VCC secara DC. Dan terbaca 0VDC bila pada penguat simetris. Bila kerusakan bukan pada blok penguat vertikal melainkan pada blok jungle-nya, cek v-ramp dan v-iref (baca datasheet IC yang dipakai).
2.
Kurang penuh atau terlalu
penuh
Cek setelan v-size, cek apakah yoke yang terpasang cocok impedansinya atau sudah berubah impedansinya, cek tegangan supply (bila terlalu tinggi maka gambar akan memendek, begitu sebaliknya bila tegangan supply turun). Cek elko-elko diseputar penguat vertikal, kalau perlu direboisasi ulang meski kelihatan bagus, terlebih pada elko dan resistor-resistor vertikal feedback (feedback, bagian sistem penguat yang mengumpan balik sinyal dari output ke bagian inputnya, umumnya terdiri dari jaringan resistor dan kapasitor, RC). Bila disertai dengan gambar yang tidak linear, cek setelan V-LINE.
Cek setelan v-size, cek apakah yoke yang terpasang cocok impedansinya atau sudah berubah impedansinya, cek tegangan supply (bila terlalu tinggi maka gambar akan memendek, begitu sebaliknya bila tegangan supply turun). Cek elko-elko diseputar penguat vertikal, kalau perlu direboisasi ulang meski kelihatan bagus, terlebih pada elko dan resistor-resistor vertikal feedback (feedback, bagian sistem penguat yang mengumpan balik sinyal dari output ke bagian inputnya, umumnya terdiri dari jaringan resistor dan kapasitor, RC). Bila disertai dengan gambar yang tidak linear, cek setelan V-LINE.
3.
Gambar scrolling/bergulung ke
atas/bawah
Cek format sistem warna apakah PAL/NTSC. Cek blok osilator vertikal. bila kadang-kadang dapat ‘berhenti’ sendiri, cek komponen-komponen disepanjang vertical feedback dan sinkronisasi vertikal. Pada beberapa tipe IC penguat vertikal yang dilengkapi dengan switch mode frekuensi vertikal (misalnya TA8445, LA7838) umumnya kerusakan terjadi pada IC itu sendiri.
Cek format sistem warna apakah PAL/NTSC. Cek blok osilator vertikal. bila kadang-kadang dapat ‘berhenti’ sendiri, cek komponen-komponen disepanjang vertical feedback dan sinkronisasi vertikal. Pada beberapa tipe IC penguat vertikal yang dilengkapi dengan switch mode frekuensi vertikal (misalnya TA8445, LA7838) umumnya kerusakan terjadi pada IC itu sendiri.
4.
Tinggi/gambar tidak linear,
atau disertai dengan melipatnya gambar pada posisi atas/bawah.
Yang dimaksud tidak linear adalah gambar yang ditampilkan tidak seragam tingginya dari atas sampai bawah. Misalnya sedang menampilkan ngambar kotak-kotak (grid), maka tinggi kotak yang ditampilkan tidak seragam/sama (katakan saja panjang kepala tidak proporsional). Cek setelan V-LINE dan V-SIZE, cek tegangan supply penguat vertikal, cek dioda pump-out, cek juga elko-elko diseputar IC vertikal terutama elko pump-out dan elko output vertikal. V-RAMP dan V-FEEDBACK juga dapat menyebabkan kerusakan ini. Pada penguat jenis simetris, cek tegangan output kedua V-Drive, harus seimbang.
Yang dimaksud tidak linear adalah gambar yang ditampilkan tidak seragam tingginya dari atas sampai bawah. Misalnya sedang menampilkan ngambar kotak-kotak (grid), maka tinggi kotak yang ditampilkan tidak seragam/sama (katakan saja panjang kepala tidak proporsional). Cek setelan V-LINE dan V-SIZE, cek tegangan supply penguat vertikal, cek dioda pump-out, cek juga elko-elko diseputar IC vertikal terutama elko pump-out dan elko output vertikal. V-RAMP dan V-FEEDBACK juga dapat menyebabkan kerusakan ini. Pada penguat jenis simetris, cek tegangan output kedua V-Drive, harus seimbang.
5.
Gambar terbalik
Bila gambar yang ditampilkan terbalik, balik saja polaritas kabel yoke vertikalnya.
Bila gambar yang ditampilkan terbalik, balik saja polaritas kabel yoke vertikalnya.
6.
Timbul garis-garis dengan
posisi tetap atau acak
Selain timbul garis acak, umumnya juga disertai dengan tidak linearnya gambar, disebabkan karena yoke berubah keseimbangannya, atau yoke rusak (gulungan konslet sebagian).
Selain timbul garis acak, umumnya juga disertai dengan tidak linearnya gambar, disebabkan karena yoke berubah keseimbangannya, atau yoke rusak (gulungan konslet sebagian).
7.
Gambar seperti gelombang,
hanya ditengah layar
Cek apakah yoke vertikal putus/terbakar. Yoke vertikal terdiri dari 2 bagian, bila 1 bagiannya putus/rusak, dapat menyebabkan kerusakan seperti ini.
Cek apakah yoke vertikal putus/terbakar. Yoke vertikal terdiri dari 2 bagian, bila 1 bagiannya putus/rusak, dapat menyebabkan kerusakan seperti ini.
TAMBAHAN
Sinyal gigi gergaji yang dikuatkan olek blok penguat vertikal berfrekuensi antara 40 s/d 400Hz, audible, pilih saja 50Hz, jadi bila output vertikal diberi beban speaker, akan terdengar suara druut. Jadi wajar saja bila dari yoke terdengar suara. Bila sistem grounding dalam TV tidak baik, suara ini kadang dapat mengganggu sistem audio amplifiernya (terdengar pada speaker TV secara halus).
DATA PIN-OUT IC VERTIKAL
DATA-DATA PIN-OUT UTAMA IC
VERTIKAL OUTPUT
Catatan :
Catatan :
- Vin=Vertikal input(non-inverted), Vout=Vertikal output, Vfb=Vertikal feedback(inverted inpput)
- Vcc untuk pump-up dapat dilacak melalui diode pum-up dan elko pump up
- Vfb = atau untuk Vin2
- Gnd = atau untuk Vcc (-)
- AN5521 Vin=4, Vout=2, Vcc=7, Gnd=1, Vfb=
- AN5522 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
- AN5539 Vin= 4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- AN15525 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
- LA7832 Vin=4, Vout+2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- LA7835 Vin=2, Vout=11, Vcc1=1, Vcc2=7,
- LA7837 Vin=2, Vout=12, Vcc1=1, Vcc2=8, Gnd=11, Vfb=7
- LA7838 = LA7837
- LA7840 Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- LA7841 = LA7840
- LA7845 = LA7840
- LA7846 Vin=5, Vout=3, Vcc=7, Gnd=2, Vfb=6
- LA7848 VinA=5, VinB=6, Vout=3, Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
- LA7876 VinA=5, VinB=6 Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
- STV9302 = lihat AN5522
- STV9379 = lIHAT AN5522
- TA8403 Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Vcc=6,
- TA8445 Vin=2, Vout=11, Vcc1=1(9v), Vcc2=7(26v), Gnd=10, 50/60=
- TDA1771 Vin=3, Vout=1, Vcc=9. Gnd=5
- TDA4865 Vin=6, Vout=5, Vcc=1, Gnd=4, Vfb=2
- TDA8175 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Vfb=1
- TDA3653 Vin1=1, Vin2=3, Vcc1=9, Vcc2=6, Vou=5, Gnd=4
- TDA8350 VinA=1, VinB=2, VoutA=10, VoutB= , Vcc1=3, Vcc2=9, Ewin=12, Ewout=11
- TDA8351 = lihat tda8357
- TDA8356 = lihat TDA8357
- TDA8357 VinA=1, VinB=2, VoutA=7, VoutB=4, Vcc1=3(12v), Vcc2=6(45v), Gnd=5
- TDA8358 VinA=1, VinB=2, Vcc1=3(12v), Vcc2=9(25v), VoutA=4, VoutB=10, Gnd=6.7, Ewin=5, Ewout=8
- TDA9302 = lihat LA78040
Memahami cara kerja bagian
Defleksi Vertikal
1.01 Bagian defleksi vertikal berfungsi untuk menyediakan arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal agar garis-garis horisontal yang dihasilkan oleh defleksi horisontal melakukan penyapuan mulai dari bagian atas layar dan bergerak kearah bagian bawah layar. Penyapuan secara vertikal sistim PAL mempunyai frekwensi 50 Hz dan sistim NTSC 60 Hz. Sirkit defleksi vertikal ada beberapa variasai, ini berbeda dengan sirkit defleksi horisontal yang pada semua televisi hampir sama.
Secara garis besar bagian defleksi vertikal terdiri dari :
1.01 Bagian defleksi vertikal berfungsi untuk menyediakan arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal agar garis-garis horisontal yang dihasilkan oleh defleksi horisontal melakukan penyapuan mulai dari bagian atas layar dan bergerak kearah bagian bawah layar. Penyapuan secara vertikal sistim PAL mempunyai frekwensi 50 Hz dan sistim NTSC 60 Hz. Sirkit defleksi vertikal ada beberapa variasai, ini berbeda dengan sirkit defleksi horisontal yang pada semua televisi hampir sama.
Secara garis besar bagian defleksi vertikal terdiri dari :
- Vertikal osilator (vertikal countdown)
- Ramp generator
- Penguat vertikal drive
- Penguat vertikal-out
- Pum-up (flyback generator)
- Sirkit umpan balik
- Kumparan defleksi
vertikal
1.02 Vertikal Countdown sebagai osilator vertikal. Vertikal count-down mendapat input dari frekwensi horisontal count-down dan membaginya sehingga diperoleh frekwensi vertikal.
Pada bagian ini terdapat sirkit yang dinamakan "vertikal window-counter" yang berfungsi untuk mengatur secara otomatis besarnya frekwensi vertikal. Tanpa ada sinyal video input, osilator vertikal berosilasi pada frekwensi bebas sekitar 45 hingga 55Hz. Jika kemudian pesawat menerima sinyal video sistim PAL, vertikal window-counter akan mengunci osilator vertikal pada frekwensi 50Hz. Dan jika menerima sinyal video sistim NTSC akan otomatis mengunci frekwensi vertikal menjadi 60Hz
Jika karena sesuatu kerusakan sehingga frekwensi tidak dapat terkunci, maka akan meyebabkan :
- Gambar rolling keatas jika frekwensi lebih rendah
- Gambar rolling kebawah
jika frekwensi lebih tinggi.
1.03 Ramp-generator – Pulsa vertikal dari osilator masih berbentuk kotak, ramp-generator berfungsi untuk mengubah bentuk sinyal kotak menjadi bentuk gigi gergaji. Bentuk sinyal gigi gergaji ditentukan oleh nilai filter resistor-kapasitor yang terdapat pada bagian ini.
Sirkit vertikal count-down dan sirkit ramp-generator umumnya ada didalam IC jungel. Tetapi ada sirkit tertentu dimana ramp generator ada didalam IC vertikal-out, misal pesawat yang menggunakan TA8690 dan TA8445.
1.04 Penguat Vertikal Drive - berfungsi untuk memperkuat sinyal vertikal sebelum diumpankan ke bagian penguat vertikal-output. sikit umumnya menadi satu dengan penguat power vertikal out.
1.05 Penguat power Vertikal- Out - Sinyal vertikal gigi gergaji diperkuat oleh bagian ini agar mampu menyediakan power arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal. Prinsisp kerja penguat vertikal-out tidak berbeda jauh dengan penguat power-audio
1.06 Pump Up (flyback generator) - Sinar elektron melakukan penyapuan secara vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah. Untuk melakukan penyapuan ulang selanjutnya maka sinar elektron harus kembali dengan cara yang cepat ke bagian atas layer. Untuk melakukan hal ini diperlukan pulsa yang lebih kuat tetapi hanya sesaat saja yang dinamakan pulsa vertikal-retrace, dimana untuk membentuk pulsa ini dibutuhkan tegangan suply yang lebih tinggi pada bagian penguat vertikal-out.
Saat melakukan penyapuan-vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah layar sirkit vertikal-out umumnya membutuhkan tegangan suply sekitar 25v. Dan pada saat vertikal-retrace atau kembali dari bagian bawah ke bagian atas layar dengan cepat membutuhkan tegangan suply yang lebih besar yaitu sekitar 50v. Sirkit vertikal pump-up ada didalam IC vertikal-out dan berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi sesaat pada saat vertikal-retrace dan membutuhkan komponen eksternal yang terdiri dari sebuah diode dan sebuah elko.
Sirkit vertikal-drive, pump-up dan penguat vertikal-out umumnya menjadi satu kemasan dalam IC vertikal-out.
Ada beberapa jenis IC vertikal-out yang tidak menggunakan sirkit pump-up. Sebagai penggantinya bagian vertikal-out membutuhkan 2 macam suply Vcc, yaitu suply tegangan rendah dan suply tegangan tinggi.
1.07 Umpan balik (feedback) - Pengaruh panas menyebakan karakteristik komponen sedikit berubah. Oleh karena itu untuk memperoleh bentuk gigi gergaji yang linear dan stabil digunakan sirkit umpan-balik dari keluaran vertikal-out ke bagian ramp-generator.
Ada 2 macam jalur sirkit umpan balik, yaitu
- Umpan balik dc – merupakan umpan balik tegangan dc. Jika jalur umpan balik ini putus maka akan menyebabkan defleksi vertikal tidak kerja
- Umpan balik ac –
merupakan umpan balik pulsa-pulsa sinyal ac. Jika jalur umpan balik ini
putus maka akan menyebabkan raster vertikal tidak linear atau melipat.
1.08 Kumparan defleksi vertikal - Berbeda dengan kumparan defleksi horisontal, kumparan defleksi vertikal digulung pada sebuah intiferit. Terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang pada kiri kanan leher tabung gambar dan umumnya disambung secara parallel.
1.09 Macam-macam konfigurasi IC vertikal out.
- Kopel ac – huhungan dari bagian output ke kumparan def yoke disambung secara langsung.
- Kopel dc – hubungan dari bagian output ke kumparan def yoke melalui sebuah kapasitor elko (biasanya bernilai 1000u/35v). Konfigurasi ini membutuhkan 2 macam tegangan (tegangan miror plus-minus).
- Kopel dc menggunakan input deferensial – menggunakan 2 buah input driver dari IC jungel.
·
Jika tegangan dari trafo IT yang
menuju Basis TR horizontal out tidak ada,maka mesin
televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai
dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti
mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang
dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan
mesin TV siap dicoba.
·
15. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV
mati total,mulai dari pengecekan power supply sampai menghidupkan TV,berarti
anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.
·
Dibawah ini adalah contoh IC osilator TA8690AN
dan data pin :
·
IC ini biasa di pakai pada mesin TV Goldstar dan
Akari:
·
·
·
Gambar diatas yang tulisan kuning adalah data
pin IC osilator poin-poin penting yang sering di cek oleh para bengkel TV.Ada V-Out,H-Out,H-Vcc,RGB
Out,Chroma dan Vcc.Karena poin-poin tsb adalah peran yang terpenting
dalam IC tsb.Anda harus tau maksudnya kode-kode IC itu dan besarnya tegangan
pada bagian tsb.Karena pin-pin tsb adalah yang terpenting dalam IC.Bila anda
ingin lebih jelas lagi dan mempelajari dari bagian perbagian,maka milikilah
tutorial tsb untuk dipelajari lebih dalam.Karena yang ada di blog ini baru
contoh saja belum seberapa,masih banyak lagi yang harus di pelajari.Oleh karena
itu kejarlah ilmu jika anda ingin lebih maju.
manteb ini kang, utk cek tegangan bisa pakai psu 5A ini ya kang?
ReplyDeletehttps://cody.id/produk/power-supply/power-supply-cody-3005dt/