Wednesday, June 8, 2016

FUNGSI



Kemudi/Stang
Fungsi kemudi ialah :

Untuk membelokkan roda atau mengarahkan jalannya kendaraan sepeda motor. Kemudi pada sepeda motor dibentuk berupa stang (kemudi). Pada Stang (komudi) inilah terdapat handel kopling, handel rem depan, lampu-lampu, penunjuk kecepatan (speedometer), klakson, dan sebagainya.

Mekanisme sistem kemudi terdiri atas:
a. Stang kemudi,
b. Batang kemudi, dan
c. Garpu/fork.


Pada bahasan kemudi ini, ada dua istilah yakni:
a. Caster
b. Trail


Caster :

Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat, dengan menarik garis sejajar poros kemudi, maka akan di dapat suatu sudut yang dihitung dari garis yang mendatar atau horizontal.

Trail :

Adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi
dengan jalan mendatar, ke titik tumpu ban depan di atas jalan.

Dari penjelasan kedua jenis ukuran dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut casternya maka akan Iebih kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan secara tepat karena berhubungan erat sekali terhadap pengaruh kestabilan sistem kemudi dari scpeda motor.

Dengan sudut Caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail, dalam hal ini pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan yang Iurus/dengan kecepatan tinggi tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk tikung menikung.
Bensin
Jenis bahan bakar di indonesia terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1) Premium
2) Pertamax
3) Pertamax plus
4) Solar


Dan yang sering digunakan pada umumnya adalah Bensin (premium)
sifat utama bensin (Premium) sebagai bahan bakar mesin penggerak sepeda motor haruslah mempunyai sifat-sifat berikut:
a) mempunyai nilai bahan bakar yang tinggi
b) mempunyai kesanggupan menguap pada suhu yang rendah.
c) uap bahan bakar haruz dapat dinyalakan dan terbakar segera dalam campuran dengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen.
d) bahan bakar dan hasil-hasil pembakarannya tidak beracun atau membahayakan kesehatan.
e) harus dapat diangkut dan disimpan dengan mudah dan aman.


PELAKSANAAN PERAWATAN BERKALA
Baut kepala silinder Kencangkan satu per satu baut kap silinder sesuai urutan
Komponen kelistrikan mesin
Sebelum memeriksa koil, panaskan dahulu sampai suhu kerjanya a. Ukur hambatan pada gulungan pri...
PROSEDUR SERVIS DAN REPARASI MOBIL
Pada bagian hal ini akan diuraikan cara-cara pelaksanaan servis dan reparasi mobil. Sebagian besar p...

bagian dan fungsi dalam karburator
a) katup gas throttle valve
   1) untuk mengatur jumlah campuran bensin dengan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruang bakar.
   2) bentuk celah pada bagian bawah katup gas bagian bawah berfungsi untuk penutup saluran udara (disebut choke) akan tetapi pada bagian permukaan tersebut terdapat lekukan yang berfungsi sebagai daerah venturi pada saat pembukaan katup mencapai 1/8 sampai 1/4.


b) jarum penyiram/jet needle.
   untuk mengatur jumlah campuran bensin dengan udara yang mengalir melalui saluran penyiram(spuyer) pada saat dari 1/4 sampai 3/4 pembukaan katup.


c) penyiram stasioner/slow jet
   mengatur jumlah bensin yang digunakan pada waktu putaran stasioner.


d) penyiram utama/main jet
   mengatur jumlah bensin yang digunakan pada waktu putaran stasioner.


e) ruang pelampung/float chamber
   tempat menampung sementara bensin yang akan dialirkan ke ruang bakar


f) pelampung (float)
   untuk mempertahankan tinggi permukaan bensin di dalam ruang pelampung agar selalu tetap dan tetap


g) sekerup penyetelan udara(air screw)
   megatur jumlah udara yang akan bercampur dengan bensin.


h) sekerup penyetelan gas (stop screw)
   mengatur posisi pembukaan katup pada dudukan terendah untuk menentukan putaran stasioner.


i) cuk (choke)
   untuk menutup saluran udara agar terjadi percampuran kaya dengan sementara apabila menghidupkan mesin pada waktu mesin dan cuaca dalam keadaan dingin


j) penyiram udara( air jet)
   mengontrol jumlah udara yang menuju main jet dan slow jet agar terjadi percampuran kaya pada kecepatan tinggi dan percampuaran miskin pada putaran rendah.

Saluran Gas Buang

Pembakaran bahan bakar berlangsung sebagai ledakan yang sangat cepat di dalam ruang bakar dan menimbulkan suara yang Sangat bising
sekali.


Untuk meredamkan suara yang membisingkan itu, maka gas hasil pembakaran yang mengalir keluar melalui katup/klep buang tidak
langsung dilepaskan ke udara luar/udara terbuka, melainkan disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara (muffler atau knalpot).


Sebenarnya fungsi peredam suara disamping meredam suara mesin, juga untuk mengatur arah aliran gas-gas hasil pembakaran agar mengalir
dengan teratur. Pengaturan yang baik dapat membantu memperbesar tenaga yang dihasilkan mesin, oleh karena itu bentuk peredam suara
untuk setiap jenis motor dirancangkan sedemikian rupa di pabrik sehingga menghasilkan tenaga yang optimum disamping mengeluarkan suara
mesin yang tidak terlalu bising.

 
Perubahan pada bentuk dan ukuran peredam suara tanpa memperhitungkan hal tersebut di atas biasanya tidak menghasilkan tenaga mesin
yang lebih besar melainkan sebaliknya tenaga mesin menurun.

Fungsi Kopling     
Fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain yang terletak pada poros engkol. Ada dua jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor, yakni:


a. Kopling Otomatis

Adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin tergantung dari putaran mesin itu sendiri.

Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kopling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.


b. Kopling Manual
Adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri.

Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang.



Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan.
a. Dapat mcneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.


Bagian-bagian kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.


Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.


a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).

 
b. Pelat-pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada pusat kopling).


Agar pelat-pelat gesek dan pelat-pelat berputar bersama-sama sebagai satu kesatuan maka ditekan bersama oleh pegas-pegas yang kuat. Dengan mengurangi tekanan pegas arah susunan pelat-pelat gesek atau pelat baja, maka kopling akan slip, ialah perputaran rumah kopling tidak diteruskan seluruhnya ke pusat kopling. Bila tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gosok/pelat-pelat baja ditiadakan, maka pusat kopling tidak digerakkan lagi oIeh perputaran rumah kopling. Alat yang mengatur besarnya tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gesek pelat-pelat baja adalah pelat pengangkat (lifter plate) yang digerakkan oleh handel kopling.


Prinsip Kerja Kopling
kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan,
sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi.


a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
(4) Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling primer

Pada saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.


Keterangan:
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol


Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod).
4. Batang pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling.


Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan
pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.


Mekanisme kopling terdiri atas:
1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.


Kopling Mekanik
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk,
sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer persneling,
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling. Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat
dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling
merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.



Pada saat kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah
sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.


Hal ini akan menyebabkan kam pengangkat terdorong dan selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan oleh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.


Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi  rendah.


Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.


Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu:
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start

Mekanik Transmisi
Transmisi disebut juga pemindah gigi yang dapat bekerja oleh beberapa peralatan, antara lain:
a. Gear shift fork kiri, kanan dan tengah (roda gigi lengan garpu),
b. Gear shift drum (roda gigi silinder garpu).
c. Shift drum stopper (penghenti silinder garpu),
d. Gear shift positive stopper (penghenti roda gigi garpu positip).


Pada saat pedal pemindah roda gigi transmisi ditekan maka poros roda gigi garpu akan berputar dan menyebabkan pula berputamya roda
gigi silinder garpu, dengan berputamya silinder garpu akan menggerakkan
garpu pemindah gigi ke arah pergerakan jalur yang ada pada silindcr
garpu, sehingga gigi transmisi yang berhubungan dengan garpu pemindah,
akan bergerak sesuai dengan pergerakan garpu pemindah pada jalur
sehingga proses perpindahan gigi akan berlangsung sesuai dengan
perpindahan gigi yang dikehendaki.


Berikut ini adalah skema sistem transmisi (persneling) dari Honda dengan 4 kecepatan:

Proses cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Kecepatan satu:
Gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan
penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang di dalam sisi roda gigi bcbas C 1


Kecepatan dua:
Rada gigi geser C3 dilepaskam dari Cl, roda gigi geser M4 digeser
ke roda gigi bebas M2 sampai bergabung dengannya.


Kecepatan tiga:
Roda gigi geser M4 digeser lepas dari M2, mengikuti arah panah sampai bergabung dengannya.

Kecepatan empat:
Rode gigi geser M4 dilepaskan dari M3, roda gigi geser C3 digeser
mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas C4


a. Poros utama (main shaft)
M1 = gigi mati
M2 = gigi bebas
M3 = gigi geser mati
M4 = gigi bebas
M5 = gigi mati


b. Poros lawan (counter shaft)
C1 = gigi bebas
C2 = gigi bebas
C3 = gigi bebas
C4 = gigi mati geser


Apabila kita akan mengoper/memindah gigi ke gigi satu, hal ini berarti
gigi C1 harus mendapat putaran dari poros utama,oleh karena itu gigi
Cl harus dibuat gigi mati, agar bisa memutarkan poros lawan, yaitu dengan
cara menggeser gigi mati geser C4 ke arah gigi C1 agar dog pada gigi
C4 masuk ke dalam dog hole pada gigi C1 sehingga gigi C1 akan berubah
menjadi gigi mati.

Jenis Starter
Starter sepeda motor yang umum digunakan adalah. a. Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar ...
SISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDI. Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan....
Komponen kelistrikan mesin
Sebelum memeriksa koil, panaskan dahulu sampai suhu kerjanya a. Ukur hambatan pada gulungan pri...

fungsi minyak pelumas secara keseluruhan ialah untuk mencegah atau mengurangi:
a) gesekan
b) persentuhan bidang kerja
c) pemanasan yang berlebihan
d) keausan
e) karat
f) pengendapan kotoran
Starter sepeda motor yang umum digunakan adalah.
a. Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar karena dorongan kaki pada pedal kick starter).
b. Sistem elektrik starter (starter dengan menggunakan motor listrik).




Kick starter
Bagian-bagian peralatan yang saling berhubungan pada sistem kick starter adalah:
(1) Pedal kick starter
(2) Batang/poros starter
(3) Roda gigi starter pinion
(4) Roda gigi starter pada poros penggerak (poros konter/counter shaft)
(5) Roda gigi starter pada poros utarna (main shaft)
(6) Rumah kopling
(7) Roda gigi penggerak (penggerak rumah kopling dengan poros engkol)
(8) Poros engkol
(9) Batang penggerak
(10) Torak


Dari susunan bagian peralatan yang saling berhubungan tersebut di
atas dapat di jelaskan bahwa dengan satu kali ayunan kaki pada pedal
kick starter dapat mongakibatkan bergeraknya torak untuk mengadakan
menghisap bahan bakar, mengkompresi bahan bakar, busi mengeluarkan
bunga api sehingga akibatnya mesin dapat hidup.

Sistem starter listrik
Pada sistem ini terdapat motor starter yang digerakkan oleh adanya
arus listrik dari baterai (aki), tenaga putaran dari motor starter diteruskan
melalui rantai ke roda gigi Starter yang terdapat pada poros engkol,
dengan berputarnya poros engkol maka mesin dapat dihidupkan.




Jenis Roda Gigi Starter Pinion  
Jenis roda gigi starter pinion adalah:
a. Jenis Ratchet
Pada jenis ini roda gigi starter pinion selalu saling berhubungan
(constant mesh) dan bebas berputar bersama dengan roda gigi starter
pada poros konter, apabila pedal kick starter ditekan maka ratchet
(roda pawl) akan bergeser ke arah roda gigi pinion dan merapat.
Akibamya tenaga putaran poros starter disalurkan melalui ratchet ke
roda gigi starter pinion untuk menggerakkan roda gigi starter pada poros
engkol. Bergesernya ratchet saat poros starter berputar adalah akibat
dari jalur-jalur pada poros yang berbentuk "helical".
Ratchet adalah suatu alat yang bergigi dan berpasangan dimana apabila
saling bersentuhan, meneruskan pergerakkanya ke arah perputaran
tertentu, dan tidak meneruskan pergerakkanya ke arah perputaran yang
berlawanan dengannya.


b. Jenis slide pinion
Pada jenis ini rode gigi pinion dalam keadaan bebas tidak saling
bersemuhan dengan roda gigi starter pada poros konter, saat pedal kick
starter ditekan, roda gigi pinion akan bergeser dan akan saling ber-
hubungan dengan roda gigi starter pada poros konter. Pergeseran roda




Jenis Kick Starter
a. Primary starter
Roda gigi starter pada poros utama berputar bebas pada porosnya,
tetapi saling berhubungan dengan rumah kopling dimana gigi-gigi pada
rumah kopling itu saling berhubungan dengan poros engkol, Dengan
demikian apabila roda gigi starter pinion berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada poros utama dan poros konter sehingga timbul tenaga
untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga poros engkolnya.

Keuntungan dari tipe starter primer ini adalah bahwa motor dapat dihidupkan meskipun transmisi berada dalam salah satu kecepatan, hal ini disebabkan karena roda gigi starter pada poros utama dapat berputar bebas pada porosnya, dan kopling harus ditekan agar gigi transmisi tidak ikut berputar.

b.  konvensional Starter
Pada jenis ini roda gigi starter pada poros konter dan pada poros
utama mempunyai fungsi juga sebagai roda gigi transmisi pertama (gigi
satu), karena gigi pertama pada poros utama konstruksinya menjadi
satu dengan porosnya, sedangkan poros tersebut berkaitan terhadap
pusat kopling/kopling tengah atau clutch center, maka starter tidak berfungsi  bila transmisi berada dalam salah satu kecepan meskipun kopling di tekan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada jenis ini mesin baru dapat dihidupkan dengan kick starter apabila posisi gigi transmisi dalam keadaan netral.


No comments:

Post a Comment