Service tabung
schema alat tembak
saat pnembakan ada 5
kabl yg di jepit ke socet CRT.
G1
G2
RGB
H1
H2
sdiakn 5 kabl ujungnya di beri jpitan buaya. bri 2 wrna merh dn hitam.supaya tidak trtukar
1.hitam=G1
2.merah=G2
3.merah=RGB
4.hitam=H1
5.merah=H2
komponen yg dibutuhkn sbagi brikut
1.trafo 1A 0.V(non ct)
2.sakelar kipas angin
3.elco 400V.220uf
4.bohlam jantung 5W.
5.R 20W.10.ohm
6.dioda silicon
prtama hrs punya socet crt kosong. tancapkn socet ke
CRT
Jepitan yg kutulis RGB itu harus di pindah2 scara brgantian
prhatikn foto di diatas ada 5 kabl jepitkan 4 kabel dn 1 kabl RGB jepitkn ke katoda R-G-B scara brgantian masing masing 5 mnit. (trgantung kondisi resistan crt)
CONTOH: prtama arahkn saclar ke 7,5v ac
jpitkn 4 kabel yg 1 kablnya untuk ke RGB yg di pindah2 scara brgntian contoh- ke G/gren ON kan alat tembk slama 5mnit jngn heran biasanya bohlam tidak langsung nyala terang tapi tunggu bbrapa mnit prlahan pasti kn nyala terang. INTINYA PNEMBAKAN YG SMPURNA LIHAT DARI BOHLAM. BOHLAM ITU HARUS MNYALA TERANG
bila msih ttap tidk mau nyala juga putar saclar k arah 9v ataw 12v smpai mnyala terang. INGAT untuk 12v pnembakn jangan lama lama yah cukup 1 atw 2 mnit
stlah 5mnit matikan alat tembak dn lpaskan jepitan katoda gren lalu pindahkn ke katoda R/red lalu on kan kmbali alat tembak 5.mnit lalu lpaskn kmbli jpitan trahir ke katoda B/blue slama 5.mnit
JADI JUMBLAH WAKTU PNEMBAKAN ADALAH 15.mnit
G1
G2
RGB
H1
H2
sdiakn 5 kabl ujungnya di beri jpitan buaya. bri 2 wrna merh dn hitam.supaya tidak trtukar
1.hitam=G1
2.merah=G2
3.merah=RGB
4.hitam=H1
5.merah=H2
komponen yg dibutuhkn sbagi brikut
1.trafo 1A 0.V(non ct)
2.sakelar kipas angin
3.elco 400V.220uf
4.bohlam jantung 5W.
5.R 20W.10.ohm
6.dioda silicon
prtama hrs punya socet crt kosong. tancapkn socet ke
CRT
Jepitan yg kutulis RGB itu harus di pindah2 scara brgantian
prhatikn foto di diatas ada 5 kabl jepitkan 4 kabel dn 1 kabl RGB jepitkn ke katoda R-G-B scara brgantian masing masing 5 mnit. (trgantung kondisi resistan crt)
CONTOH: prtama arahkn saclar ke 7,5v ac
jpitkn 4 kabel yg 1 kablnya untuk ke RGB yg di pindah2 scara brgntian contoh- ke G/gren ON kan alat tembk slama 5mnit jngn heran biasanya bohlam tidak langsung nyala terang tapi tunggu bbrapa mnit prlahan pasti kn nyala terang. INTINYA PNEMBAKAN YG SMPURNA LIHAT DARI BOHLAM. BOHLAM ITU HARUS MNYALA TERANG
bila msih ttap tidk mau nyala juga putar saclar k arah 9v ataw 12v smpai mnyala terang. INGAT untuk 12v pnembakn jangan lama lama yah cukup 1 atw 2 mnit
stlah 5mnit matikan alat tembak dn lpaskan jepitan katoda gren lalu pindahkn ke katoda R/red lalu on kan kmbali alat tembak 5.mnit lalu lpaskn kmbli jpitan trahir ke katoda B/blue slama 5.mnit
JADI JUMBLAH WAKTU PNEMBAKAN ADALAH 15.mnit
Bila lampu filamen
tabung tidak mnyala itu mungkin anda salah mnjpit. H1 dn H2 untuk mnggrakan
filamen/HEATER
untuk mncari pin H1 dn H2 bsa mnggunakan multi testr skala X10. tempelkan H1 ke H2 bila jarum tester bolak balik brgrak it adalh pin H1 dn H2
Saat pnembakan crt.
lampu bohlam yg brada di alat tembak. dn lampu filamen tabung hrus mnyala !!!..
Bila lampu bohlam tidak nyala itu mungkin anda salah mnjepit. G2/scren dn G1 tidak boleh trbalikkarna G2 dn G1 itu untuk mnggrakan lampu bohlam.
Bila kabl G1 salah mnjpit ke grnd yg salah maka LAMPU BOHLAH TIDAK AKAN NYALA ! ciri2 ltak pin G1 liat di msin matrik Rgb. lihat C 2kv kaki C trsbut trhubung ke kaki G2 dn kaki C itu yg satunya ke GND(G1)
bnahi kmbali urutan yg benar. jngn lupa sblum mnyntuh jpitan, buang dulu sisa tegangan/strum yg trsimpan di elco 400v cara mmbuangnya bisa pakai Resistor atw pakai kabl jck solder
Stlah di tembak jangan lupa leher tabung HARUS DI DINGINKAN mnggunakn kipas!!.
Krna stlah di tembak leher tabung pasti panas
Knaph Katoda RGB hrus di tembak scara brgantian 5.mnit???
Coba anda hayati bila kasus CRT dngan contoh: warna
1. Kemerah2n
2. kebiru2an
3. Khijau2an
it artinya salah satu/dua katoda RGB sudh lemah/tidak seimbang alat ini untuk mrefres
Jdi pungsi alat ini tuk mngatasi
1. kmerah2an
2. kehijau2an
3. kebiru2an
4. cendrung gelap/meredup
dn bsa juga tuk mngatasi kasus RGB yg short
5. merah disrtai garis2 buku
6. hijau disrtai garis2 buku
7. biru disrtai garis2 buku
Untuk box alat trsbut ga harus sama sprti di foto. Box bisa di sesuaikan dngan keinginan masing2.
untuk mncari pin H1 dn H2 bsa mnggunakan multi testr skala X10. tempelkan H1 ke H2 bila jarum tester bolak balik brgrak it adalh pin H1 dn H2
Saat pnembakan crt.
lampu bohlam yg brada di alat tembak. dn lampu filamen tabung hrus mnyala !!!..
Bila lampu bohlam tidak nyala itu mungkin anda salah mnjepit. G2/scren dn G1 tidak boleh trbalikkarna G2 dn G1 itu untuk mnggrakan lampu bohlam.
Bila kabl G1 salah mnjpit ke grnd yg salah maka LAMPU BOHLAH TIDAK AKAN NYALA ! ciri2 ltak pin G1 liat di msin matrik Rgb. lihat C 2kv kaki C trsbut trhubung ke kaki G2 dn kaki C itu yg satunya ke GND(G1)
bnahi kmbali urutan yg benar. jngn lupa sblum mnyntuh jpitan, buang dulu sisa tegangan/strum yg trsimpan di elco 400v cara mmbuangnya bisa pakai Resistor atw pakai kabl jck solder
Stlah di tembak jangan lupa leher tabung HARUS DI DINGINKAN mnggunakn kipas!!.
Krna stlah di tembak leher tabung pasti panas
Knaph Katoda RGB hrus di tembak scara brgantian 5.mnit???
Coba anda hayati bila kasus CRT dngan contoh: warna
1. Kemerah2n
2. kebiru2an
3. Khijau2an
it artinya salah satu/dua katoda RGB sudh lemah/tidak seimbang alat ini untuk mrefres
Jdi pungsi alat ini tuk mngatasi
1. kmerah2an
2. kehijau2an
3. kebiru2an
4. cendrung gelap/meredup
dn bsa juga tuk mngatasi kasus RGB yg short
5. merah disrtai garis2 buku
6. hijau disrtai garis2 buku
7. biru disrtai garis2 buku
Untuk box alat trsbut ga harus sama sprti di foto. Box bisa di sesuaikan dngan keinginan masing2.
maaf bila ada salah
kata saya hanya ingin brbagi smoga brmanpaat
Cara Menyuntik Tabung
Low Emisi Jadi Jreng Kembali

Dalam hal menyuntik
tabung low emisi bisa di katakan mudah tetapi juga bisa di katakan sulit,mudah
dalam arti praktek atau teorinya namun sulit dalam memastikan
keberhasilnnya,maka baca terus artikel ini sampai tuntas agar anda dapat
mempraktikanya dengan mudah dengan keberhasilan yang tinggi tentunya.
Langsung saja kita
mulai persiapkan peralatanya yaitu trafo 2amper 0~3~4,5~6~7,5~9~12 kemudian
siapkan juga kabel kecil 2m untuk merakit ,siapkan juga mesin TV Yang akan kita
gunakan untuk menyuntik dengan menggunakan percikan/semprotan api dari anoda
flybek,kalau ada kita gunakan mesin TV hitam Putih kalau tidak ada pakai mesin
berwarnya juga bisa usahakan yang sistim programnya masih manual,karena kalau
memakai mesin TV yang baru biasanya banyak proteksinya juga ada sistim stanby
sehingga dapat mengganggu proses penyuntikan(proses belum selesai mesin
terprotek atau stanby)
Untuk mengganti mesin
TV bisa juga menggunakan elko teganggan tinggi dan dengan kapasitas yang besar
yang akan kita gunakan simpanan arusnya untuk menyuntik tabung low emisi,dengan
cara ini lebih aman tetapi keberhasilanya menurut pengalaman kami kurang,lebih
maksimal menggunakan percikan /semprotan api dari flybek mesin TV.

Langah berikutnya
adalah menyuntik tabung low emisi caranya hubungkan casis/ground Mesin TV yang
akan di gunakan untuk menyuntik dan anoda flybek/ kop flybek di hubungkan
ke katoda yang mau di suntik yaitu merah/hijau/biru secara ber gantian atau
bisa juga ber sama sama,setelah yakin terhubung semua nyalakan mesin tv sekitar
5 detik sambil kita perhatikan kaca tabung bagian belakang dekat heater kalau
semprotan atau percikan api dari anoda masuk ke tabung TV dengan besar(api
berwarna putih kebiruan)berarti suntikan kita berhasil.
Setelah itu lakukan
kembali pengecekan emisi seperti pada langkah sebelumya tadi kalau jarum multi
dengan skala 1 kohm menunjukkan tegak lurus atau lebih condong ke kanan berarti
projek kita berhasil tetapi kalau api yang masuk kecil kekuning kuningan berarti
kurang berhasil maka ulngi lagi langkah penyuntikan seperti langkah di atas
sampai 3x kemudian di ukur kembali emisi seperti langkah sebelumnya kalau emisi
bisa naik dengan di tandai jarum multi bisa tegak lurus atau lebih condong ke
kanan berarti penyuntikan berhasil.
Setelah selesai
langkah penyuntikan dan berhasil langsung saja di pasang pada mesin dan di
coba,biasanya pertama kali di coba ada percikan api di dalam tabung tetapi
tidak masalah ,kalau gambar pada TV jadi kinclong seperti TV baru berarti juos
tenan dan biasanya awet,tetapi meskipun emisinya bisa naik tetapi ketika di
pasang di TV ganbarnya bisa terang tetapi gambar tipis/tidak kontras berarti
keberhasilan hanya 60% dan biasanya tidak bertahan lama dan emisi turun
kembali.
Kalau emisi tetap
tidak mau naik berati gagal sebenarnya bisa di ulangi berkali kali tetapi saran
kami berhenti karena tingkat keberhasilan tipis sekali,dan praktik penyuntikan
ini hanya untuk memperpanjang usia tabung,karena sebenarnya tabung sudah ada
masa hidupnya(long life).
Untuk menyuntik
tabung low emisi dengan kapasitor voltase tinggi dan kapasitas besar praktiknya
sama yang membedakan hanya alat untuk menyuntik saja.
Untuk menyuntik
tabung low emisi bisa juga menggunakan alat standar yang namanya Radjitvinite
kalau tudak salah kami menulisnya karena sudah lama sekali kami menggunakan
alat ini, tapi untuk mencari alat ini sangat susah juga harganya mahal apa lagi
saat ini TV tabung sudah hampir punah,maka Cara Menyuntik Tabung Low Emisi
seperti yang kami uraikan di atas bisa menjati alternatif yang cukup mudah dan
murah.
Demikian artikel
tentang Cara Menyuntik Tabung Low Emisi Jadi Jreng Kembali yang dapat kami
bagikan kepada anda saat ini dan insa alloh kami akan terus berbagi dengan
tips/modifikasi dan reparasi elektronik yang lain di blogg ini,jadi jangan
bosan bosan berkunjung ke sini mudah mudahan artikel kami kali ini berguna bagi
yang membutuhkan dan bermanfaat bagi kita semua terim kasih.
Cara Mengecek Dan
Memastikan CRT(tabung tv) Yang Rusak Dengan Cepat Tepat Dan Akurat

Ada 5 macam jenis
kerusakan CRT/tabung televisi antara lain;
1) Salah satu filamen
ada yang mati atau ke tiga filamen mati semua,cara mengeceknya sangat mudah
karena bisa di lihat dengan mata kita nyala atau tidaknya filamen CRT
2)Filamen terhubung
singkat dengan salah satu katoda CRT ini juga bisa di lihat dengan mata
langsung yaitu layar tv ketika di nyalakan hanya terlihat putih terang dan ada
garis garis tipis melintang horisontal dari atas tabung sampai bawah,kada
terlihat gambar tipis tapi kadang juga tidak terlihat gambar sama
sekali,kerusakan pada no 1 dan 2 ini biasanya karena kelebihan votase pada
filamen atau voltase anoda flybek akibat tegangan Vcc/suply utama TV berlebihan
3)Gas CRT bocor ini
terjadi karena ada keretakan pada bagian CRT terutama bagian belakang(leher
CRT/tabung) karena CRT bagian belakang memang Kacanya lebih tipis jadi lebih
mudah pecah atau retak,penyebab kerusakan biasanya karena terbentur benda
keras,terkena lonjakan voltase atau pada TV merk/tipe tertentu karena kerusakan
pada bagian rangkaian Defleksi baik horozontal/vertical
4)Warna layar tidak
merata seperti terkena magnet atau rangkaian Degausing tidak bekerja belang
belang di beberapa bagian layar dan kebanyakan di bagian pojok pojok
layar,kerusakan ini teradi akibat benturan yang cukup keras pada bagian depan
CRT sehingga plat yang ada dalam CRT bergeser tidak pada posisinya
5)Kerusakan CRT yang
Ke 5 ini adalah Habisnya Emisi pada CRT/tabung televisi seperti terlihat pada
gambar paling atas yang akan kami bahas secara detail karena tidak serta merta
bisa di lihat dengan mata langsung,mungkin bagi teknisi yang yang sudah benar
benar ahli dan berpengalaman sudah bisa memastikan kerusakan ini meskipun hanya
80% saja.

Kerusakan CRT/tabung
televisi(low emisi)ini bisa kita cek dan kita pastikan dengan 2 cara yaitu;
1)Dengan menggunakan
trafo 2amp dengan tegangan 5-6volt AC langsung dari output trafo di sambungkan
ke kaki filamen tabung,kemudian siapkan multi tester dan posisikan rotari
penujuk skala pada multi tester pada posisi 1Kohm,kemudian colok multi negatif
di pasang ke ground CRT dan colok positif(colok warna merah) untuk mengukur
katoda merah, hijau, biru pada CRT lihatlah penyimpangan jarum pada multi
tester tersebut apa bila hanya bergerak sedikit berarti tabung rusak,apa bila
penyimpangan jarum sampai ke tengah/tegak lurus dan ke tiga katoda hampir sama
berarti tabung masih bisa di pakai(kondisi 80%) apa bila penyimpangan jarum
lebih miring ke kanan berarti CRT kondisi OK.
Apa bila penyimpangan
jarum antara 3 katoda merah ,hijau,biru di tengah tapi ada salah 1 yang lebih
besar/lebih kecil sedikit juga masih bisa di pakai tapi pencampuran warnanya
tidak bisa maksimal,dan akan cenderung menonjol warna yang lebih banyak
emisinya.
2)Cara yang ke 2 ini
lebih praktis yaitu dengan menggunakan mesin dari TV itu sendiri yaitu;mesin Tv
tetap terpasang sempurna ke CRT/tabung TV,kemudian lepaskan katoda
merah,hijau,biru dari modul/pcb matrik sampai benar benar terlepas,kemudian
siapkan multi tester dan posisikan rotari pada skala 250volt DC lalu pasang
colok negatif pada multi/kabel multi warna hitam ke casis/ground pada CRT lalu
TV di nyalakan dan ukurlah masing masing katoda dengan colok multi positif apa
bila ke 3 katoda menunjukan 150volt DC atau lebih sedikit berarti CRT OK juos
gandos,begitu pula apa bila salah satu ada yang kurang atau yang lebih berati
CRT bermasalah sebaiknya di ganti.
Dan apa bila kita
perhtikan di layar TV Katoda yang menunjukkan voltase lebih tinggi maka nyala
warna katoda tersebut lebih terang/lebih tebal warnanya begitu pula sebaliknya
yang menunjukkan voltase lebih kecil juga lebih redup/lebih tipis warnanya.
Bagai mana sobat
semua?sangat mudah bukan?tapi yang tidak kalah pentingnya keselamatan kerja
harus di utamakan ,baik keselamatan kita sebagai teknisi maupun keselamatan
benda kerja mudah mudahan artikel saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan
bagi orang yang membutuhkan amiin,dan artikel tentang keselamatan kerja
terutamatentang Pertelevisian akan kami ulas pada kesempatan lain ,juga artikel
tentang cara menyuntik CRT low emisi bisa naik emisinya untuk lebih menghemat
biaya juga akan segera kami luncurkan,juga artikel yang lain,JANGAN LUPA DATANG
KE BLOG INI LAGI SOB terima kasih.
Cara Membuat Antena
Super Stik Untuk Radio Komunikasi/HT

Dengan menggunakan
antena standar bawaan dari HT jangkauanya sangat terbatas,untuk komunikasi
direk sesama antena standar hanya beberapa ratus meter saja,untuk menambah
jarak jangkauan tentu di butuhkan antena yang lebih panjang dan lebih besar
penguatanya,untuk itu pada kesempatan ini kami akan berbagi dengan anda Cara
Membuat Antena Super Stik Untuk Radio Komunikasi/HT dengan biaya yang sangat
murah dan juga mudah dalam merakitnya.
Persiapan bahan yang
di perlukan untuk membuat antena super stik antara lain ;conector antena sesuai
dengan radio yang akan di pasangi antena super stik tersebut,antena stik radio
untuk radio dengan band uhf cari yang panjangnya sekitar 30cm atau untuk ban
vhf panjang nya ketika di tarik paling panjang 50 cm atau dengan rumus 1/4
lamda (1 lamda =C cepat rambat cahaya di bagi freqwensi kita memancar)
persiapkan juga kawat tembaga/email diameter 0,6mm,di tambah jak mic toa,kalau
di perlukan yang berguna untuk menyangga antena agar bisa tegak,atau juga bisa
dengan bahan lain yang kita anggap pas dan cocok untuk antena kita seperti
terlihat pada gambar di atas,kalau kami total semua tidak sampai rp 15.000,-
- Setelah bahan lengkap langsung saja kita mulai merakit antena,untuk langkah pertama kita membuat loading coil/kumparan dengan inti udara caranya lilitkan kawat tembaga/email pada paku atau batang besi yang berdiameter 0,5cm sebanyak 7 lilit dengan arah berlawanan arah putaran jarum jam,buatlah kumparan ini serapi mungkin dan rapat
- Setelah kumparan/loading coil jadi kita mulai merakit antena dengan cara menhubungkan ujung yang satu dari loading coil pada inner conector aantena(bagian tengah dari conector) yang telah kita persiapkan dengan menyolder,kemudian hubungkan ujung yang lain dari loading coil dengan antena stik yang telah kita persiapkan,perhatian !!!! pastikan solderan loading coil benar benar kuat karena apa bila antena sudah kita tutup dengan penyangga kalau hubungan/solderan loading coil tidak kuat dan lepas bisa berakibat rusaknya perangkat/radio kita.
- Langkah selanjutnya kita tes ntena kita yang sudah jadi,kita gunakan antena kita untuk komunikasi seberapa besar tambahan jangkauan kita,menurut pengalaman kami perubahanya sangat besar,kalau kita menggunakan antena standar hanya beberapa ratus meter saja tapi dengan sama sama menggunakan antena super stik jangkauan bisa lebih dari 1km,bahkan pengalaman saya pada waktu gempa jogja 2006 kami bisa berkomunikasi dengan teman sama sama menggunakan antena super stik buatan sendiri jangkauanya lebih dari 4km meskipun sedikit kesulitan /kemresek.
- Ini berdasarkan pengalaman kami dan selama ini aman untuk perangkat radio/HT kami tetapi kalau ingin tes menggunakan SWR meter untuk mengetahui metcing dan tidaknya antena yang telah kita buat tersebut kalau ada alatnya dan bisa mengoperasikan silahkan,agar lebih mantab dan yakin.
- Setelah kita tes dan hasilnya lumayan tinggal proses ahirnya yaitu pemasangan penyangga karena kalau tidak kita sangga antena buatan kita tadi tidak awet karena antena mudah bergerak dan begeser,sehingga solderan loading coil cepat rusak atau lepas,untuk proses pemasangan penyangga ini kita bisa modifikasi sendiri sendiri,kalau menggunakan bahan logam jangan sampai penyangga bersentuhan dengan antena atau loading coil,tetapi kalau penyangga menggunakan bahan plastik lebih mudah.
- Setelah selesai pasang penyangga bisa kita gunakan lem sieler atau lem kaca untuk mengisi sela sela antara penyangga dan loading coil,atau bisa dengan bahan lain misalnya resin kalau mau lebih awet,umpama di biarkan terbuka juga tidah masalah.
Demikian Cara Membuat
Antena Super Stik Untuk Radio Komunikasi/ HT mudah mudahan bermanfaat untuk
kita semua dan berguna bagiyang membutuhkan selamat mencoba dan terima kasih
salam sukses.
PERBAIKKAN TV TABUNG
1.LAYAR TV LAMA LAMA GELAP
Televisi ketika pertama dinyalakan tampilan gambar dilayar jelas, namun setelah beberapa saat dinyalakan gambar redup dan gelap. Itulah keluhan tv servisan kali ini. Tv jadul merk Goldstar, jadul banget mereknya aja kini gak keluar lagi dah ganti Brand. Setelah mengetahui gejala kerusakannya layar tv lama lama menjadi Gelap, casing di buka dan solder ulang patrian-patrian komponennya, Saya fikir gejala sperti ini paling jalur di heater kendor mungkin resistor atau soket patrianya longgar. Selesei solder ulang patrian komponen-komponen yang terlihat longgar dan rawan kendor tv coba untuk melihat hasilnya. Tv dinyalakan namun layar tetap redup terlihat gelap gambarnya, selanjutnya kuganti elco 10uf160vol dari output playback untuk RGB dan elco-elco lain di ouput regulator. Setelah pengantian elco-elco, tv dinyalakan namun tampilan di layar yang semula terang lalu meredup dan gelap, masih sama belum mengatasi masalahnya. Pencarian berlanjut pada bagian bagian lainnya. Setelah cek sana sini ketemulah biangkeroknya. Ternyata ada resistor di bagian ABL playback 33kiloOhm putus. Lansung kuganti resistor pada abl dan selesei. tv di coba dan Byak tampilan sudah terang dan tidak berubah meredup. Antenna dicolokin atur Scren dan focus, gambar cerah terlihat sempurna. Setelah beberapa saat di coba dan tidak terjadi masalah, casing saya pasang kembali dan selesei juga satu kerjaan ini. 2.tv osd ada tapi gambar gelap redup pengukuran daerah rgb,cek tegangan 185vlt ok cek hiter ok cek tegangan g2 drop,oh biang keroknya g2 kerusakan ada pada kapasitor nano 103kv dalam keadaan shot. Ganti part baru alhamdulilah tv langsung menyala kembali normal nb.untuk menentukan c kapasitor nano 103kv bagus atau tidak copot g2 tanpa memakai kapasitor kalau tv menyala terang berarti kapasitor rusak, kalau di copot tidak ada perubahan berarti kerusakan ada di part lain 3.Servis TV yang Gambarnya Gelap Kali ini saya membahas tentang cara servis tv yang gambarnya gelap, burem dan gambar sering bergerak - gerak. Kerusakan seperti ini disebabkan oleh beberapa komponen yang sudah rusak ataupun pengaturan pada tv tersebut sendiri. Berikut adalah cara untuk memperbaiki TV yang gambarnya gelap :
4. Aturlah Screen dan Focus pada Flyback, apabila tidak
berfungsi berarti Flybacknya rusak dan harus diganti, selain itu juga bisa
dengan cara lain yaitu dengan mencangkok Flyback.
5. Langkah terakhir yaitu dengan mengganti Soket penembak yang terdapat di rangkaian penembak. 4.Gambar redup walaupun screen dan britnes maks Maaf pak, mau nanya Tv Cina pake ic LA76810A gambar redup sekali. Awalnya gambar gelap, screen diputar full dan britnes juga full, gambar tampil tapi masih sangat redup. ABL nya dah dicek, masih ok komponen2nya. Vcc ic kroma semuanya ada. 195v ada. Tegangan screen ada 100v lebih, soket crt dilepas tegangan screen tetap 100v lebih. Dah ganti fbt, sama saja Sudah coba jumper KG ke ground, hasilnya ada warna hijau terang disertai garis2 blanking. Berati crt masih bagus ya pak ?
KAPASITOR
Marsonotv : Tegangan screen normalnya 300~400v....sudah coba cek/ganti
kapasitor screen
Kapasitor screennya dah dicek pak, masih normal. Fbt juga dah ganti…..sama saja Marsonotv : Kapasitor screen kalo dicek dengan ohm kadang tdk bocor....coba dilepas saja dulu...... Alhamdulillah pak, gambarnya dah terang. Ternyata benar, kapasitor screen yg bikin masalah. Padahal kalau ukur pake kapasitansi meter, nilainya masih normal. Terimakasih buat semua ilmunya, semoga bpk dan keluarga selalu dilindungi yg kuasa dan mudah rezeki, amiiiin Marsonotv : AMIEN IKUT SENANG |
1.LAYAR TV LAMA LAMA GELAP
Televisi ketika pertama dinyalakan tampilan gambar dilayar jelas, namun setelah beberapa saat dinyalakan gambar redup dan gelap. Itulah keluhan tv servisan kali ini. Tv jadul merk Goldstar, jadul banget mereknya aja kini gak keluar lagi dah ganti Brand. Setelah mengetahui gejala kerusakannya layar tv lama lama menjadi Gelap, casing di buka dan solder ulang patrian-patrian komponennya, Saya fikir gejala sperti ini paling jalur di heater kendor mungkin resistor atau soket patrianya longgar. Selesei solder ulang patrian komponen-komponen yang terlihat longgar dan rawan kendor tv coba untuk melihat hasilnya. Tv dinyalakan namun layar tetap redup terlihat gelap gambarnya, selanjutnya kuganti elco 10uf160vol dari output playback untuk RGB dan elco-elco lain di ouput regulator. Setelah pengantian elco-elco, tv dinyalakan namun tampilan di layar yang semula terang lalu meredup dan gelap, masih sama belum mengatasi masalahnya. Pencarian berlanjut pada bagian bagian lainnya. Setelah cek sana sini ketemulah biangkeroknya. Ternyata ada resistor di bagian ABL playback 33kiloOhm putus. Lansung kuganti resistor pada abl dan selesei. tv di coba dan Byak tampilan sudah terang dan tidak berubah meredup. Antenna dicolokin atur Scren dan focus, gambar cerah terlihat sempurna. Setelah beberapa saat di coba dan tidak terjadi masalah, casing saya pasang kembali dan selesei juga satu kerjaan ini. 2.tv osd ada tapi gambar gelap redup pengukuran daerah rgb,cek tegangan 185vlt ok cek hiter ok cek tegangan g2 drop,oh biang keroknya g2 kerusakan ada pada kapasitor nano 103kv dalam keadaan shot. Ganti part baru alhamdulilah tv langsung menyala kembali normal nb.untuk menentukan c kapasitor nano 103kv bagus atau tidak copot g2 tanpa memakai kapasitor kalau tv menyala terang berarti kapasitor rusak, kalau di copot tidak ada perubahan berarti kerusakan ada di part lain 3.Servis TV yang Gambarnya Gelap Kali ini saya membahas tentang cara servis tv yang gambarnya gelap, burem dan gambar sering bergerak - gerak. Kerusakan seperti ini disebabkan oleh beberapa komponen yang sudah rusak ataupun pengaturan pada tv tersebut sendiri. Berikut adalah cara untuk memperbaiki TV yang gambarnya gelap :
4. Aturlah Screen dan Focus pada Flyback, apabila tidak
berfungsi berarti Flybacknya rusak dan harus diganti, selain itu juga bisa
dengan cara lain yaitu dengan mencangkok Flyback.
5. Langkah terakhir yaitu dengan mengganti Soket penembak yang terdapat di rangkaian penembak. 4.Gambar redup walaupun screen dan britnes maks Maaf pak, mau nanya Tv Cina pake ic LA76810A gambar redup sekali. Awalnya gambar gelap, screen diputar full dan britnes juga full, gambar tampil tapi masih sangat redup. ABL nya dah dicek, masih ok komponen2nya. Vcc ic kroma semuanya ada. 195v ada. Tegangan screen ada 100v lebih, soket crt dilepas tegangan screen tetap 100v lebih. Dah ganti fbt, sama saja Sudah coba jumper KG ke ground, hasilnya ada warna hijau terang disertai garis2 blanking. Berati crt masih bagus ya pak ?
KAPASITOR
Marsonotv : Tegangan screen normalnya 300~400v....sudah coba
cek/ganti kapasitor screen
Kapasitor screennya dah dicek pak, masih normal. Fbt juga dah ganti…..sama saja Marsonotv : Kapasitor screen kalo dicek dengan ohm kadang tdk bocor....coba dilepas saja dulu...... Alhamdulillah pak, gambarnya dah terang. Ternyata benar, kapasitor screen yg bikin masalah. Padahal kalau ukur pake kapasitansi meter, nilainya masih normal. Terimakasih buat semua ilmunya, semoga bpk dan keluarga selalu dilindungi yg kuasa dan mudah rezeki, amiiiin |
Ada
tiga tahapan dalam pengecekan tabung,
- Dengan Cara Pengamatan Secara Langsung Dari Gejala Yang Muncul Pada Saat Televisi Hidup
- Heater atau filamen tabung menyala. Kondisi seperti ini dapat anda lihat di dalam leher tabung, ada cahaya seperti bohlam kecil. Ada dua kemungkinan jika heater tidak menyala. Pin heaternya yang putus atau tegangan heater yang tidak ada.
- Ada cahaha ungu di dalam leher tabung. Kerusakan ini dinamakan ngefonk atau bocor. Ketika menemui kerusakan tabung seperti ini. Jangan terlalu lama untuk mencobanya karena dapat menyebabkan transistor horisontal out rusak.
- Gambar nornal beberapa menit kemudian gambar menjadi blanking, keadaan seperti ini tabung sudah setengah rusak/short
- Gambarnya blangking merah, hijau atau biru. Ketika televisi hidup tegangan katoda menjadi nol atau kecil. Tetapi pada saat mesin RGB tidak dipakai di tabung tegangan katoda normal seperti biasanya.
- Gambar surem; Lakukan pengaturan contras, dari posisi minimum menuju maksimum dan amati gambarnya. Apakah pengaturan itu berpengaruh dari gambar surem menjadi tajam. Jika ada sedikit perbedaan, berarti tabung yang anda periksa sudah lemah atau rusak surem. Untuk mendapatkan kepastian atau perbandingan tabung. cobalah anda lakukan pengaturan contras dengan menggunakan televsi yang kondisinya normal.
- Gambar gelap: Lakukan pengaturan brighness, maka gambar akan menjadi gelap dan terang. Jika sudah maksimal dan pengaturan screen flyback juga maskimal, heater sudah menyala tetapi gambar tetap gelap maka tabung sudah kondisi rusak.
- Dengan Menggunakan Multitester (Skala Volt )
Sebelum
mengetahui jenis kerusakan tabung yang didasarkan pada hasil pengukuran
tegangan maka perlu diketahui terlebih dahulu daftar tegangan pada mesin RGB.
Berikut daftar tegangan pada mesin RGB
tabung televici
SEKILAS TENTANG CRT
Cathode ray tube (tabung sinar katoda), berprinsip dasar menembakkan elektron menuju anoda (plat yang ada di depan layar). Dibutuhkan besar tegangan yang cukup agar elektron dapat berpindah (tertembakkan). Elektron yang berpindah akhirnya mendarat pada lapisan fluor/phospor pada bagian depan CRT. Fluor/phospor ini akan berpendar/berpijar/menyala bila menangkap elektron dan akhirnya akan timbul bintik/gambar pada bagian lain kaca (depan/bagian sisi pengamat).
Pada TV hitam putih, hanya dibutuhkan 1 set penembak elektron (heater, grid1, grid2, dan katoda/video in). Fluktuasi/perubahan/modulasi tegangan pada grid video ini akan mengatur jumlah/kuantitas elektron yang diperbolehkan untuk menuju ke bagian depan layar. Pada TV warna, terdapat 3 set (R, G dab B) dengan cara kerja masing-masing sama dengan cara kerja pada CRT hitam putih. Secara teknis dan cara kerjanya, CRT cembung dengan flat adalah sama.
Cathode ray tube (tabung sinar katoda), berprinsip dasar menembakkan elektron menuju anoda (plat yang ada di depan layar). Dibutuhkan besar tegangan yang cukup agar elektron dapat berpindah (tertembakkan). Elektron yang berpindah akhirnya mendarat pada lapisan fluor/phospor pada bagian depan CRT. Fluor/phospor ini akan berpendar/berpijar/menyala bila menangkap elektron dan akhirnya akan timbul bintik/gambar pada bagian lain kaca (depan/bagian sisi pengamat).
Pada TV hitam putih, hanya dibutuhkan 1 set penembak elektron (heater, grid1, grid2, dan katoda/video in). Fluktuasi/perubahan/modulasi tegangan pada grid video ini akan mengatur jumlah/kuantitas elektron yang diperbolehkan untuk menuju ke bagian depan layar. Pada TV warna, terdapat 3 set (R, G dab B) dengan cara kerja masing-masing sama dengan cara kerja pada CRT hitam putih. Secara teknis dan cara kerjanya, CRT cembung dengan flat adalah sama.
1.
Katoda (R, G dan B)
Elemen/plat katoda merupakan sumber elektron utama. Tegangan pada plat ini diatur oleh transistor output RGB. Semakin tinggi tegangan pada elemen ini, semakin sedikit jumlah elektron yang ditembakkan. 3 buah plat ini masing-masing mengeluarkan elektron R (merah), green (hijau) dan blue (biru).
Dalam pemrosesan sinyal video oleh IC chroma menghasilkan 3 sinyal warna RGB, sinyal RGB ini kemudian dikuatkan oleh blok penguat RGB untuk menggerakkan plat RGB pada CRT. Besar elektron yang berpindah/tertembak menimbulkan arus katoda. Arus katoda ini disensor dan diproteksi untuk menghindari terjadinya overshoot yang dapat memperpendek umur CRT sekaligus memproteksi kuantitas emisi sinar X yang dikeluarkan oleh CRT.
Elemen/plat katoda merupakan sumber elektron utama. Tegangan pada plat ini diatur oleh transistor output RGB. Semakin tinggi tegangan pada elemen ini, semakin sedikit jumlah elektron yang ditembakkan. 3 buah plat ini masing-masing mengeluarkan elektron R (merah), green (hijau) dan blue (biru).
Dalam pemrosesan sinyal video oleh IC chroma menghasilkan 3 sinyal warna RGB, sinyal RGB ini kemudian dikuatkan oleh blok penguat RGB untuk menggerakkan plat RGB pada CRT. Besar elektron yang berpindah/tertembak menimbulkan arus katoda. Arus katoda ini disensor dan diproteksi untuk menghindari terjadinya overshoot yang dapat memperpendek umur CRT sekaligus memproteksi kuantitas emisi sinar X yang dikeluarkan oleh CRT.
2.
Anoda (HV)
Plat katoda merupakan negatifnya CRT dan elektron mengalir dari katoda menuju anoda. Tegangan/beda potensial pada plat anoda harus mencukupi supaya plat katoda mengemisikan elektron menuju ke plat anoda. Tegangan pada plat anoda disupply dari sekunder FBT dengan melalui kabel HV yang oleh para bengkel sering disebut sebagai kop anoda (kabel dari FBT yang terbesar dengan ujung karet silikon).
Plat katoda merupakan negatifnya CRT dan elektron mengalir dari katoda menuju anoda. Tegangan/beda potensial pada plat anoda harus mencukupi supaya plat katoda mengemisikan elektron menuju ke plat anoda. Tegangan pada plat anoda disupply dari sekunder FBT dengan melalui kabel HV yang oleh para bengkel sering disebut sebagai kop anoda (kabel dari FBT yang terbesar dengan ujung karet silikon).
3.
Heater
Selain beda potensial yang cukup, plat katoda juga perlu dipanaskan. Tujuan pemanasan ini agar plat katoda dapat menembakkan elektron meski dengan HV yang rendah. Semakin panas heater, semakin mudah bagi elektron untuk berpindah, juga semakin sedikit tegangan HV yang dibutuhkan.
Selain beda potensial yang cukup, plat katoda juga perlu dipanaskan. Tujuan pemanasan ini agar plat katoda dapat menembakkan elektron meski dengan HV yang rendah. Semakin panas heater, semakin mudah bagi elektron untuk berpindah, juga semakin sedikit tegangan HV yang dibutuhkan.
4.
Screen (G2)
Elektron yang keluar dari plat katoda dikumpulkan bersama-sama dengan elektron dari G1 (ingat, G1 juga negatif). Beda tegangan antara G1 dan G2 (screen) secara praktis dapat mengatur kuantitas elektron yang menuju ke anoda (bagian depan CRT). Semakin tinggi tegangan pada plat G2, semakin besar elektron dari G1 yang akan diteruskan. Perbedaan utama plat G1 dengan plat katoda (RGB) adalah pada tegangannya, bila tegangan RGB besarnya tergantung video, maka tegangan pada G1 adalah tetap (dan dijaga selalu negatif). Begitu juga elektron yang keluar dari G1 juga tetap.
Elektron yang keluar dari plat katoda dikumpulkan bersama-sama dengan elektron dari G1 (ingat, G1 juga negatif). Beda tegangan antara G1 dan G2 (screen) secara praktis dapat mengatur kuantitas elektron yang menuju ke anoda (bagian depan CRT). Semakin tinggi tegangan pada plat G2, semakin besar elektron dari G1 yang akan diteruskan. Perbedaan utama plat G1 dengan plat katoda (RGB) adalah pada tegangannya, bila tegangan RGB besarnya tergantung video, maka tegangan pada G1 adalah tetap (dan dijaga selalu negatif). Begitu juga elektron yang keluar dari G1 juga tetap.
Focus (G3)
Kuantitas elektron yang keluar dari G1 dan katoda perlu diperuncing, tegangan pada plat G3 mengatur tingkat focus dari elektron yang keluar. Tegangan focus ini bernilai tertentu tergantung kondisi CRT. Plat focus bekerja mirip dengan kaca pembesar (lup) yang mempunyai jarak focus tertentu.
Kuantitas elektron yang keluar dari G1 dan katoda perlu diperuncing, tegangan pada plat G3 mengatur tingkat focus dari elektron yang keluar. Tegangan focus ini bernilai tertentu tergantung kondisi CRT. Plat focus bekerja mirip dengan kaca pembesar (lup) yang mempunyai jarak focus tertentu.
1 Votes

Ketika saya sedang mencari cari sedikit tentang tabung
tv ini saya sempat mengunjungi salah satu blog teman saya yang kebetulan
membahas tentang tabung CRT pada TV dan karena menurut saya itu adalah artikel
yang sangat bagus maka saya akan kembali mengulas juga di posting Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT menurut pemahaman saya dan menggunakan bahasa saya sendiri.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:
Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:
Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
“Sinar katoda adalah aliran
elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari
sebuah tabung vakum.”
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara
hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan
magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan
bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika
elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan
timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada salah satu contoh
gambar berikut :
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :
Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :
Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
Sekilas tentang LCD
(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali ke
Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukan

Cara Pertama
Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :
Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan
antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua
menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan
katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter
Bingung……..!!!!!!!makanya belajar, coba lihat
gambar dibawah ini : 
Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.
Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .
Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama
Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter
Bingung……..!!!!!!!

Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.
Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .
Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama
Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak.

Saya coba trik ini pada TV Samsung CS7271 ini, lalu
ternyata Gambar kembali muncul normal……tapi ternyata 6 bulan kemudian CRT
kembali mati dan pada saat saya mencoba trik ini untuk kedua kalinya ternyata
tidak berhasil. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya, saya menduga emisi di
dalam tabung sudah benar benar berkurang.
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT, Oiya mohon maaf jika saya akhir akhir ini jarang memposting atau menjawab komentar dari rekan rekan, maklum sedang sibuk kuliah dan sibuk mengurus
Mohon maaf jika ada penjelasan saya yang kurang tepat. Semoga bermanfaat…..amien.
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT, Oiya mohon maaf jika saya akhir akhir ini jarang memposting atau menjawab komentar dari rekan rekan, maklum sedang sibuk kuliah dan sibuk mengurus
Mohon maaf jika ada penjelasan saya yang kurang tepat. Semoga bermanfaat…..amien.
TCL 21276S GAMBAR GETAR
Kali ini dapat servisan TV merk TCL model 21276S milik mas Rubiman
manisrenggo klaten, dengan kerusakan gambar getar2. Tv ini biasanya dipakai
untuk tampilan game dari PS2.
Setelah diberi penjelasan dari yang punya, mulai ku buka casingnya dan
dibersihkan, solder ulang di semua bagian, dari pengamatan mata ditemukan 2
elco yang gundul.
Ganti kedua elco tersebut, 1 di c308 1000uF/25V di bag vertikal, satu lagi
elco 33uF/50V di primer switching power supply. saatnya mencoba…….dan cratttt
gambar tampil tampa getar2 tetapi kok disertai kilatan2, waduh… kok jadi
begini….
teryata yang jadi biang adalah elco 33uF yang tadi aku ganti di power
supply, setelah ganti lagi tv dapat nyala normal tanpa getaran dan kilatan,
alhamdulillah……..
Info dari rekan2 kemungkinan elco tsb nilai ESRnya tinggi tidak cocok untuk
power supply switching. Sayang sekali aku blm punya alat untuk ngukur nilai
ESR…
sekian terima kasih…
Tinggalkan sebuah Komentar
TV TCL model 1497AT MATI TOTAL
Dapat lagi servisan tv TCL 14 inch, milik mbak Sipon, kecemen, manisrenggo.
Dengan kerusakan mati total.
Tv ini memakai IC program M87160m8-063FP, dan IC chroma M61266.
Setelah dibuka tutup belakangnya, didapati sekering putus/terbakar,
tentunya ada yang short/konslet ini….dalam benakku. Saat kuukur pada kaki2 elco
besar 220uF/400v didapati hasil simpangan jarum mentok posisi multi X1.
Ternyata ditemukan transistor regulator dalam kondisi short, aku periksa
typenya C5855 ???? yang teryata merupakan type TR untuk horizontal. Kenapa bisa
terpasang disitu??
Jadi khusus untuk PEMULA perlu diperhatikan beda antara type TR untuk
regulator dan type TR untuk horizontal, dimana untuk tr Horizontal ada tambahan
resistor dan dioda dumper. perhatikan gambar berikut: contoh type D2499:
MENGATASI PROBLEM TEGANGAN BOCOR KOP ANODA TABUNG
Saat melakukan perbaikan televisi sering kali kita menemukan kerusakan
berupa kebocoran tegangan pada kop anoda tabung. Ditandai dengan tampak/samar
adanya lidah api listrik keluar dari batas karet kop. Hal ini dimungkinkan
karena pada titik ini terdapat tegangan tinggi sekitar 25 Kv.
Penyebabnya sering kali karena kondisi karet kop yang sudah berubah
elastisitasnya, kerusakan konduktor plat di dalamya, juga karena terkikisnya
lapisan isolator biasanya berwarna merah pada permukaan kaca tabung sekitar
anoda.
Kerusakan seperti ini bila dibiarkan dalam waktu lama kemungkinan dapat
menyebabkan kerusakan merembet ke bagian yang lain pada board TV.
Dari berbagai eksperimen dilapangan ditemui ide2 untuk mengatasi
permasalahan ini, ada yang pakai paslin, lem castol, ganti lapisan dengan cat
pilox, dll. Namun kadang belum mampu atasi dengan tuntas.
Menurut pengalaman penulis langkah perbaikan yang diperlukan antara lain:
1. Ganti karet kop anoda tabung beserta plat dalamnya.
2. Kop dilepas dulu dari tabung lalu bersihkan “area berwarna merah”
disekitar posisi kop, dengan kain dibasahi dengan THINNER ND yang cepat kering.
Bila lapisan warna merah masih ada dan susah dibersihkan tidak perlu
dipaksakan, karena nanti akan bersatu juga dengan lapisan baru.
Jangan lupa plat lubang anoda juga dibersihkan.
3. Siapkan cat “MENI BESI” (berguna sebagai lapisan dasar sebelum cat pada
permukaan besi) dengan kekentalan yang cukup, tidak perlu terlalu encer. Bahan
ini digunakan untuk melapisi ulang permukaan berwarna merah disekitar anoda
tabung. Bias diaplikasikan dengan kuas kecil atau ujung obeng min yang agak
besar. Lapisan nantinya mungkin sedikit tebal namun tidak apa2.
4. Pasang kembali kop, dan siap ditest. Semoga bermanfaat
Saya akan membantu anda dalam mengatasi masalah reparasi elektronika
khususnya televisi berwarna dan cara merakit komputer sendiri serta cara
menginstal software komputer.Bagi anda yang suka otak atik elektronika dan
ingin belajar reparasi televisi dan merakit komputer sendiri,anda tak perlu
kursus dengan biaya yang sangat mahal.Mungkin blok saya sangat membantu bagi
anda yang ingin belajar reparasi televisi,mengatasi berbagai masalah televisi
serta cara merakit komputer sendiri.Anda pasti bisa dan tak perlu memanggil
bengkel yang profesional.Sebenarnya televisi dan merakit komputer tidaklah
sulit seperti yang dibayangkan apabila anda mau belajar dengan teliti dan sabar
kuncinya.Saya akan menerangkan langkah demi langkah dan disertai dengan gambar
yang jelas dan mudah dipahami,andapun bisa langsung praktek sendiri.Mungkin
kalau anda kursus terlalu bertele-tele teorinya dan anda belum tentu jelas apa
yang diterangkan apalagi prakteknya sangat kurang.Untuk menjadi teknisi
elektronika yang profesional haruslah berani otak atik sendiri.Dengan demikian
anda akan mendapatkan banyak pengalaman.Nah..,bagi anda yang pemula,
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan
ke mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2
frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari
mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian
diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal
gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga
keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan
sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda
tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke
detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi
audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF
sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan
dari pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian
diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi
vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke
osilator horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz
kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya
ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara
horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk
anoda tabungnya.
Bab 2 : LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI
Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah
yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang
rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang
rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun
bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya
mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai
mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari
reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah
senior.terimakasih.
Langkah-langkah :
1. Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan
mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari
tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping
itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran
tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak
sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati
melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti
kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan
langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop
flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu,
kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk
menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa
dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari
tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila
masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun
lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang
menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau
kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda
menggantinya tabung.
2. Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan
bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan
bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan
tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok
dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus
dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan
pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel
horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian
anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback
akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau
terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka
anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan
terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi
jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop
flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak
diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop
dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini
jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).
3. Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan
sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan
pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4
dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
4. Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya
sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya
110-115 VDC.
5. Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah
sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada
bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+
110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power
supply.
6. Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor
panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk
menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator
sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan
tinggi 20-25KV.
7. Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya
dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power
supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan
menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun
hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb
konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati
setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui
bahwa flyback sudah konslet.
8. Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur
komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika
menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.
9. Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi
Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut
bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda
ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
10. Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv
seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya
R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya
sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.
11. Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua
memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated
Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini
rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti
STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi
dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti
rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya
konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
12. Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot
B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain
sesuai standard.
13. Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr
supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output
vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan
RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power
supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus
hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara
bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 6VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
14.Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting
adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver
dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada
langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung
ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar
0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti
mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika
tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan
pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya
sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output
horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus
atau tidak dan mesin TV siap dicoba.
15. Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi
cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk
TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi
tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain
adalah sama standard.
16. Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda
bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka
bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu
bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk
televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang
menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka
televisi akan terprotek/mati.
17. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda
sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda
sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin
belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa
mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang
tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan
pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop
flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau
dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+
power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel
horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150
VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC
maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu
dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing
katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar
250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar
3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output
(yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka
IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui
lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio
dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih
besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi
dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan
gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam
keadaan terlepas dari tabung.
Seperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan
salah satu komponen TV yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV
salah satunya yaitu kerusakan tabung.
Ketika saya sedang mencari cari sedikit tentang tabung
tv ini saya sempat mengunjungi salah satu blog teman saya yang kebetulan
membahas tentang tabung CRT pada TV dan karena menurut saya itu adalah artikel
yang sangat bagus maka saya akan kembali mengulas juga di posting Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT menurut pemahaman saya dan menggunakan bahasa saya sendiri.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:
Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Rekan rekan teknisi mungkin sering menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:
Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .
Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .
Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .
Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket
Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :
Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana
Sekilas tentang tabung gambar / CRT
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.
Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
“Sinar katoda adalah aliran
elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari
sebuah tabung vakum.”
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara
hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan
magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan
bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika
elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan
timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada salah satu contoh
gambar berikut :
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :
Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
Sekilas tentang LCD
(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali keLaptop Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya
sebuah tabung, untuk pertanyaan ini sudah pernah saya bahas di artikel
sebelumnya tentang Analisa CRT TV , Tips mengukur CRT dan Trik layar CRT namun tidak ada salahnya kita
mencoba trik lain bukan. Berikut saya paparkan 2 cara lain yang saya ketahui.
Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukankhususnya untuk pemula maka saya tidak
menyarankan bagi anda yang baru mengenal
Cara Pertama
Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :
Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!
Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter
Bingung……..!!!!!!!makanya belajar, coba lihat
gambar dibawah ini : 
Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.
Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .
Bagaimana, cukup jelas bukan…..sekali lagi untuk pemula..DONT TRY THIS AT HOME….
hehe keukeuh… 
Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama
Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak.
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.

Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :
Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
Sekilas tentang LCD
(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali ke
Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukan
Cara Pertama
Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :
Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.
Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!

Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.
Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :
1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter
Bingung……..!!!!!!!

Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.
Cara Ke Dua
Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .
Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.
Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.
Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .
Bagaimana, cukup jelas bukan…..sekali lagi untuk pemula..

Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak
Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama
Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.
Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak.

Saya coba trik ini pada TV Samsung CS7271 ini, lalu
ternyata Gambar kembali muncul normal……tapi ternyata 6 bulan kemudian CRT
kembali mati dan pada saat saya mencoba trik ini untuk kedua kalinya ternyata
tidak berhasil. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya, saya menduga emisi di
dalam tabung sudah benar benar berkurang.
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT,
Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.
Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.
Yup demikian posting saya kali ini tentang Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT,
Barangkali kita sering mendengar orang mengatakan “wah
TVku rusak tabungnya”. Pertanyaan yang timbul kemudian, benarkah TV mereka itu
rusak tabungnya. Jawabnya bisa ya bisa tidak.
Kadang kita melihat layar kita tidak utuh(tertekan/atau melipat) sehinga ada bagian hitam di bagian atas maupun bawah,kadang kalo kerusakannya parah bisa hanya ada garis horizontal melintang di layar TV kita.Orang yang tidak tau ada yang mendiagnosa tv kita rusak tabungnya. ini salah.TV kita bukan rusak tabungnya tapi rusak di bagian sinkronisasi vertikal.
Kemudian ada juga layar yang tertekannya dibagian samping kiri atau kanan. Ini juga bukan karena kerusakan tabung. Untuk kerusakan ini ada beberapa kemungkinan yang rusak: bisa di bagian horizontal,transformer Fly back,catu daya,atau barangkali hanya tegangan listrik di rumah anda saja yang terlalu ngedrop.
Kemudian layar berbentuk trapesium atau tertekan kiri,kanan,atas dan bawah. Biasanya untuk kerusakan ini sering terjadi karena kumparan defleksi short/korslet karena mengelupas lapisan emailnya.kerusakan ini bila dibiarkan akan menjalar ke bagian horizontal dan bagian lain atau lebih parah lagi akan menjadikan tv kita mati total.
Kerusakan berikutnya adalah warna tv terlihat dominan warna tertentu atau ada warna yang tidak lazim atau hilangnya warna tertentu. Untuk kerusakan ini bisa jadi tabung televisi memang benar benar rusak. namun ada baiknya kita mendiagnosa sendiri kerusakan secara sederhana bila kita mengerti sedikit ilmu elektronika.
Untuk kerusakan warna ini,hal yang perlu dilakukan adalah mencermati warna apa yang dominan atau warna apa yang hilang. (merah,hijau,biru) karena secara teknis warna tv adalah penggabungan dari tiga unsur warna tersebut.
Setelah kita tahu warna apa yang hilang, kita bisa melakukan langkah berikutnya yaitu mencoba memperbaiki atau memanggil tukang servis bila kita tidak mampu memperbaikinya.
Pertanyaannya mungkin bagaimana mencari kerusakan atau memperbaiki kerusakan ini?
Berikut akan saya coba tuliskan sedikit trouble shooting tentang kerusakan jenis ini secara sederhana:
setelah casing kita buka, dibagian belakang dari tabung ada PCB yang kecil dan menempel pada tabung bagian belakang. Itu adalah PCB dari penguat warna. biasanya kerusakan sering terjadi disana. langkah pertama yang dapat dilakukan adalah bersihkan permukaan PCB deengan thiner,kemudian lakukan penguatan soldiran disana dengan cara menyolder ulang kaki-kaki komponen yang ada disana.keretakan soldiran yang tidak terlihat secara jelas oleh mata bisa mengakibatkan kerusakan warna tadi. dan terkadang dengan langkah itu kerusakan sdh bisa teratasi. Nb: untuk TV merk National/Panasonic biasanya dengan langkah ini belum bisa sembuh kerusakannya walaupun kerusakan awalnya memang lepasnya soldiran. langkah yang harus diambil adalah mengganti transistor penguat warna yang ada di PCB (merah,hijau,biru) tiga-tiganya sekaligus.
Bila setelah di soldir ulang tapi warna tetap belum normal,kini giliran kita melakukan pengecekan benarkah tabung TV kita memang rusak atau memang ada kerusakan lainya. Caranya cukup sederhana.
Kadang kita melihat layar kita tidak utuh(tertekan/atau melipat) sehinga ada bagian hitam di bagian atas maupun bawah,kadang kalo kerusakannya parah bisa hanya ada garis horizontal melintang di layar TV kita.Orang yang tidak tau ada yang mendiagnosa tv kita rusak tabungnya. ini salah.TV kita bukan rusak tabungnya tapi rusak di bagian sinkronisasi vertikal.
Kemudian ada juga layar yang tertekannya dibagian samping kiri atau kanan. Ini juga bukan karena kerusakan tabung. Untuk kerusakan ini ada beberapa kemungkinan yang rusak: bisa di bagian horizontal,transformer Fly back,catu daya,atau barangkali hanya tegangan listrik di rumah anda saja yang terlalu ngedrop.
Kemudian layar berbentuk trapesium atau tertekan kiri,kanan,atas dan bawah. Biasanya untuk kerusakan ini sering terjadi karena kumparan defleksi short/korslet karena mengelupas lapisan emailnya.kerusakan ini bila dibiarkan akan menjalar ke bagian horizontal dan bagian lain atau lebih parah lagi akan menjadikan tv kita mati total.
Kerusakan berikutnya adalah warna tv terlihat dominan warna tertentu atau ada warna yang tidak lazim atau hilangnya warna tertentu. Untuk kerusakan ini bisa jadi tabung televisi memang benar benar rusak. namun ada baiknya kita mendiagnosa sendiri kerusakan secara sederhana bila kita mengerti sedikit ilmu elektronika.
Untuk kerusakan warna ini,hal yang perlu dilakukan adalah mencermati warna apa yang dominan atau warna apa yang hilang. (merah,hijau,biru) karena secara teknis warna tv adalah penggabungan dari tiga unsur warna tersebut.
Setelah kita tahu warna apa yang hilang, kita bisa melakukan langkah berikutnya yaitu mencoba memperbaiki atau memanggil tukang servis bila kita tidak mampu memperbaikinya.
Pertanyaannya mungkin bagaimana mencari kerusakan atau memperbaiki kerusakan ini?
Berikut akan saya coba tuliskan sedikit trouble shooting tentang kerusakan jenis ini secara sederhana:
setelah casing kita buka, dibagian belakang dari tabung ada PCB yang kecil dan menempel pada tabung bagian belakang. Itu adalah PCB dari penguat warna. biasanya kerusakan sering terjadi disana. langkah pertama yang dapat dilakukan adalah bersihkan permukaan PCB deengan thiner,kemudian lakukan penguatan soldiran disana dengan cara menyolder ulang kaki-kaki komponen yang ada disana.keretakan soldiran yang tidak terlihat secara jelas oleh mata bisa mengakibatkan kerusakan warna tadi. dan terkadang dengan langkah itu kerusakan sdh bisa teratasi. Nb: untuk TV merk National/Panasonic biasanya dengan langkah ini belum bisa sembuh kerusakannya walaupun kerusakan awalnya memang lepasnya soldiran. langkah yang harus diambil adalah mengganti transistor penguat warna yang ada di PCB (merah,hijau,biru) tiga-tiganya sekaligus.
Bila setelah di soldir ulang tapi warna tetap belum normal,kini giliran kita melakukan pengecekan benarkah tabung TV kita memang rusak atau memang ada kerusakan lainya. Caranya cukup sederhana.
Ambil kabel multi meter kita, bisa yang hitam atau yang merah.kemudian tancapkan salah satu ujungnya di bagian ground dari TV kita (casing), kemudian hidupkan TV,selanjutnya salah satu ujung dari kabel tadi kita colokkan ke kaki katoda tabung yang ada di PCB kecil tadi. Ada 3 katoda disitu, merah, hijau, dan biru. Biasanya di PCB tertulis KR untuk katoda merah(red), KB untuk katoda biru(blue) dan KG untuk katoda hijau(green). Perhatikan perubahan layar saat kita lakukan langkah ini. Warna layar akan dominan warna merah ketika kita colokkan kabel tadi di katoda merah, begitu pula untuk warna lainnya.
Apabila warna di layar tidak berubah pada saat kita colokkan kabel ke katoda,perlu dicurigai kerusakan tabung(layar) dari tv kita. Meski bisa saja terjadi soket dari pin CRT kendor.
Bila diagnosa kita menyatakan tabung TV kita tidak rusak, kita dapat melakukan perbaikan kecil-kecilan dengan mengganti komponen aktif/pasif yang ada di PCB kecil tadi. Biasanya transistor yang sering rusak. Bila kita tidak bisa atau masih takut untuk melakukannya, kita bisa panggil tukang servis. dengan bekal diagnosa ringan kita tadi kita bisa membantah bila tekhnisi/tukang servis kita menyatakan tabung/layar tv kita rusak.
TRIK PADA LAYAR CRT
MENGHADAPI BEBERAPA PROBLEM PADA LAYAR CRT.
Kali ini saya membahas mengenai beberapa macam masalah / kerusakan yang ada hubungannya dengan layar crt
SHORT KATODA DENGAN FILAMENT/HEATER
Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB TV.
Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY Trinitron,baik yg 29″ maupun 20″.
ALTERNATIF SCREEN SUPPLY
Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara 500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec , polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja dengan baik.
CRT RESTORER
Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg lain.
Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil ( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud:
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Meskipun saya sangat suka melakukan perbaikan crt yang sudah gelap dengan alat ini.Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik..
MENGHADAPI BEBERAPA PROBLEM PADA LAYAR CRT.
Kali ini saya membahas mengenai beberapa macam masalah / kerusakan yang ada hubungannya dengan layar crt
SHORT KATODA DENGAN FILAMENT/HEATER
Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB TV.
Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY Trinitron,baik yg 29″ maupun 20″.
ALTERNATIF SCREEN SUPPLY
Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara 500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec , polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja dengan baik.
CRT RESTORER
Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg lain.
Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil ( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud:
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Meskipun saya sangat suka melakukan perbaikan crt yang sudah gelap dengan alat ini.Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik..
Changhong 21B18EA-TB1238AN
Hilang OSD, rusak atau sedikit short c didalam T osilator osd, solusi: open pin T osilator osd yang di gnd.
Konka K2139C3-TB1238AN
Disearching lewat, difine OK tapi lama-lama mbleset, ganti c didalam T VCO (pin50&51 IC TB1238AN) dg c ceramic 22pf.
Problem Polytron
POLYTRON DIVA
IC program HBT-00-02G
On sebentar (tampil logo) trus st-by, kerusakan : protec. Letak protec pin 62 IC HBT-00-02G, teg pd protec hanya sekitar 2v, kondisi normal harusnya sekitar 5v. Ganti c402 1mf/50v dr pin 3 IC vertikal An 5522. beresss............
Gambar polos suara normal, ganti IC memory TC89101P(hrs asli).
Detron model-2065:
Tr horisontal sering putus,ganti c462 6,6nf(pd colektor tr h).
Bisa on tak bisa off, periksa Q506,Q505,Q507.
Problem Goldstar
-Tidak ada suara, disearching lewat, rusak tr ID, letaknya disebelah ic memory
-Tidak warna, AV juga tidak warna, rusak c534(bentuk fisiknya seperti R10k).
-Tak ada gambar dan suara, OSD normal, audio out ada, video out tak ada, rusak Q202 ,(dr pin43 ic TA8690AN,PIF).
-Tak ada gambar(polos) suara normal, c501 short(pin 54 IC TA8690AN).
Hilang OSD, rusak atau sedikit short c didalam T osilator osd, solusi: open pin T osilator osd yang di gnd.
Konka K2139C3-TB1238AN
Disearching lewat, difine OK tapi lama-lama mbleset, ganti c didalam T VCO (pin50&51 IC TB1238AN) dg c ceramic 22pf.
Problem Polytron
POLYTRON DIVA
IC program HBT-00-02G
On sebentar (tampil logo) trus st-by, kerusakan : protec. Letak protec pin 62 IC HBT-00-02G, teg pd protec hanya sekitar 2v, kondisi normal harusnya sekitar 5v. Ganti c402 1mf/50v dr pin 3 IC vertikal An 5522. beresss............
Gambar polos suara normal, ganti IC memory TC89101P(hrs asli).
Detron model-2065:
Tr horisontal sering putus,ganti c462 6,6nf(pd colektor tr h).
Bisa on tak bisa off, periksa Q506,Q505,Q507.
Problem Goldstar
-Tidak ada suara, disearching lewat, rusak tr ID, letaknya disebelah ic memory
-Tidak warna, AV juga tidak warna, rusak c534(bentuk fisiknya seperti R10k).
-Tak ada gambar dan suara, OSD normal, audio out ada, video out tak ada, rusak Q202 ,(dr pin43 ic TA8690AN,PIF).
-Tak ada gambar(polos) suara normal, c501 short(pin 54 IC TA8690AN).
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari
masing-masing bagian :
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.
Bab 2 : LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI
Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.
Langkah-langkah :
Buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.
yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.
Selanjutnya adalah melepas dahulu ``Transistor panel horizontal`` yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).
Adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
Jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.
Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.
Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.
Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa flyback sudah konslet.
Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.
jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.(120K)
Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.
Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 5,5VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.
Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.
Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.
Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.
Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.
Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator.
Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer.
Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar
Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara.
Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi.
Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier.
Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.
Bab 2 : LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI
Dalam mereparasi televisi,ada baiknya anda harus melalui langkah-langkah yang benar,agar anda tidak salah dalam menentukan blok atau bagian mana yang rusak.Kalau terjadi kesalahan didalam menentukan sasaran bagian mana yang rusak,maka akibatnya fatal dan kerusakan televisi akan bertambah parah,andapun bertambah pusing juga.Maka perhatikan langkah-langkah yang benar dan tepat,saya mulai dari cara mereparasi televisi dalam kondisi MATI TOTAL :
Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa lebih memahami.Jadi harap maklum bagi teknisi yang sudah senior.terimakasih.
Langkah-langkah :
Buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Agar lebih leluasa jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka anda menggantinya tabung.
yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan pcb yang akan dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan pengecekan atau penyolderan.
Selanjutnya adalah melepas dahulu ``Transistor panel horizontal`` yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).
Adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal & sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
Jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.
Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply.
Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.
Cabut/sedot dahulu solderan B+ pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa flyback sudah konslet.
Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan ada yang rusak maka gantilah yang baru.
jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.(120K)
Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output tidak semua memakai Transistor,ada yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor.Jika STR ini rusak maka R disekitar biasanya rusak,putus atau mulur,kalau kita mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan langsung listrik konslet atau jeglek maka power supply pasti rusak,bisa STR konslet atau Transistor panelnya rusak/konslet atau dari dioda bridg_nya konslet,bisa juga kapasitor milar 400V konslet.
Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115 Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+ yang lain sesuai standard.
Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-power supply : 110V-115Vdc
-osilator horizontal : 8-12Vdc {Teg untuk IC osc}
-driver horizontal : 50Vdc {pada kaki collector Tr driver horz}
-output horizontal : 0,2Vdc {dari IC osc ke Basis Tr driver Ho}
-Basis TR output horizontal : 0,5 VAC
-IC vertical : 24Vdc {teg B+ IC vertikal tsb}
-output vertical : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
-heater : 5,5VAC
-screen (G2) : 250V-450Vdc
-RGB {katoda} : 90V-125Vdc
-video output : 180Vdc {dari flyback}
-program : 5Vdc {teg B+ untuk IC program}
Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal harus ada sekitar 0,5VAC,kecil sekali(Tapi wajib ada).Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Jika tidak ada maka mesin televisi tidak mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor output horizontal yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.
Kurasa pembahasan power supply sampai proses menghidupkan televisi cukup jelas,televisi rata-rata tegangannya 110-115VDC,ada juga yang 90VDC untuk TV Panasonic,ada yang 135VDC untuk TV sanyo,tetapi tidak semua televisi tegangannya sebesar itu,B+ rata-ratanya 110V-115V.Untuk tegangan yang lain adalah sama standard.
Paham ya dari penjelasan saya di atas,urut dan tidak bertele-tele,anda bisa mempraktekkannya sendiri.Sekali lagi ingat syarat TV agar bisa hidup,maka bagian power supply dan seluruh Horizontal harus beres,tidak boleh salah satu bermasalah.Kalau bagian lain yang bermasalah,televisi masih bisa hidup(untuk televisi lama).Untuk televisi sekarang model th 2000 keatas banyak yang menggunakan sistem protek,jadi kalau ada salah satu bagian bermasalah maka televisi akan terprotek/mati.
Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel lain.Sekarang anda sudah bisa memperbaiki mesin televisi keadaan mati total,tetapi anda mungkin belum mengetahui apakah mesin tsb sudah menampilkan gambar.Apakah bisa mengetahui bahwa mesin televisi sudah menampilkan gambar tanpa harus memasang tabung dahulu.Caranya bagaimana? Caranya mudah,yaitu dengan mengukur tegangan pada masing-masing bagian dan tegangan harus sesuai standard.Jangan lupa kop flyback diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap ke atas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya.Kita mulai dari mengukur tegangan B+ power supply,yaitu sekitar 110-115VDC.Kemudian Colector Transistor panel horizontal yaitu diatasnya tegangan B+ power supply,kurang lebih sekitar 150 VDC atau kurang sedikit,jika tegangan masih sama B+ pwr supply,misalnya 110VDC maka flyback tsb belum kerja dan belum menyemprotkan tegangan tinggi.Maka perlu dicek lagi.Kemudian video output yaitu 180VDC,lalu tegangan masing-masing katoda tabung,untuk katoda R,G,B sekitar 90-125VDC,untuk G2 (screen) sekitar 250-450VDC,untuk heater 6VAC,Fokus tak perlu diukur karena tinggi yaitu sekitar 3000VDC,multitester anda tak cukup untuk mengukur.Lalu tegangan vertikal output (yg menuju defleksi vertikal) yaitu sekitar 12-16 VDC,jika lebih dari itu maka IC rusak.Untuk audio sekitar 16VDC dan B+ tuner 12VDC.Nah..cara mengetahui lebih detail lagi maka anda pasang antena pada tuner dan output audio dihubungkan ke speaker,kemudian tombol volume + anda tekan agar volume lebih besar dan tombol program canel anda tekan,jika ada suara dari pemancar televisi dan canelnya berganti-ganti,berarti mesin tsb sudah normal dan ada tampilan gambar jika dipasang pada tabung.Demikian cara mengecek mesin televisi dalam keadaan terlepas dari tabung.
Kebanyakan TV rusak dikarenakan masalah tegangan regulator.jika menjumpai
TV yang mati total.langkah awal.
1, cek TR bagian regulator.tes kaki bagian Colector dan Emitor.jika terpotrek/kongslet.lepaskan TR itu jangan ganti baru dulu.cek lagi bagian itu.kalau tidak kongslet, nyalakan TV sebentar. tes bagian tersebut (C dan E) biasanya ada tegangan 300 volt.DC.dapat tegangan dari Elco 100/400 volt.(penyearah AC )jika tegangan masuk. buang tegangan itu ,caranya kontakkan saja + dan - di Elco itu.jangan kaget yah...^_^
2, tes secara mendetail Driven TR itu biasanya ada tr driven.apakah normal.kalau normal, lepaskan TR Horisontal.lalu bagian Colektor Hor itu di kasih lampu 50 watt (berfungsi sebagai beban tegangan Hor 115 volt)
3, pasang TR Regulator, nyalakan TV jika ON lihat lampu itu apakah bergetar, Kalau bergetar cek Elco 100/160 volt.jika sudah normal.test tegangan tersebut . tegangan standar Horisontal 115 volt.kalau tegangan kelebihan kurangi dengan cara di stel trimpot bagian regulator . biasanya setiap TV ad pengatur tegangan, putar naik turun trimpot itu ,apa ada pengaruh dengan lampu.jika tetap tidak berpengaruh.cek di TR regulator di bagian driven Adjust.(jika terpotrek tegangan naik dan tidak bisa diatur)
4, jika langkah semua sudah di normalkan cek kembali semua yang di perbaiki tadi.yang utama harus Horisontal tegangan normal 115 volt.kalau semua sdah OK.pasang kembali TR Horisontal itu..(moga-moga TV hidup..nih..^_^)
1, cek TR bagian regulator.tes kaki bagian Colector dan Emitor.jika terpotrek/kongslet.lepaskan TR itu jangan ganti baru dulu.cek lagi bagian itu.kalau tidak kongslet, nyalakan TV sebentar. tes bagian tersebut (C dan E) biasanya ada tegangan 300 volt.DC.dapat tegangan dari Elco 100/400 volt.(penyearah AC )jika tegangan masuk. buang tegangan itu ,caranya kontakkan saja + dan - di Elco itu.jangan kaget yah...^_^
2, tes secara mendetail Driven TR itu biasanya ada tr driven.apakah normal.kalau normal, lepaskan TR Horisontal.lalu bagian Colektor Hor itu di kasih lampu 50 watt (berfungsi sebagai beban tegangan Hor 115 volt)
3, pasang TR Regulator, nyalakan TV jika ON lihat lampu itu apakah bergetar, Kalau bergetar cek Elco 100/160 volt.jika sudah normal.test tegangan tersebut . tegangan standar Horisontal 115 volt.kalau tegangan kelebihan kurangi dengan cara di stel trimpot bagian regulator . biasanya setiap TV ad pengatur tegangan, putar naik turun trimpot itu ,apa ada pengaruh dengan lampu.jika tetap tidak berpengaruh.cek di TR regulator di bagian driven Adjust.(jika terpotrek tegangan naik dan tidak bisa diatur)
4, jika langkah semua sudah di normalkan cek kembali semua yang di perbaiki tadi.yang utama harus Horisontal tegangan normal 115 volt.kalau semua sdah OK.pasang kembali TR Horisontal itu..(moga-moga TV hidup..nih..^_^)
Componen
P1 = 20K
P2 = 20K
R1 = 390R
R2 = 680R
R3 = 39R-1W
R4 = 27K
R5 = 47K
R6 = 3.3K
R7 = 100R-1W
C1 = 4.7uF-25V
C2 = 0.01uF
C3 = 0.001uF
D1 = 5.6V-1W Zener
D2 = 3mm. Red LED
Q1 = SL100
S1 = On/Off Switch
B1 = 1.5vx8 AA Cells in Series
IC1 = NE555 Timer IC
Componen:
P1 = 1K
R1 = 1R-0.5W
R2 = 1R-0.5W
R3 = 1R-0.5W
R4 = 1K
R5 = 560R
R6 = 10R-0.5W
R7 = 470R
C1 = 470uF-25V
C2 = 100nF-63V
C3 = 470pF
C4 = 100uF-25V
D1 = 1N5404
D2 = TVS1P6KE27A
D3 = 1N5819
D4 = 5.1V-1W Zener Diode
D5 = 5mm. Red LED
L1 = 220uH
S1 = USB 'A' Type Socket
SW1 = On/Off Switch
IC1 = MC34063A
P1 = 1K
R1 = 1R-0.5W
R2 = 1R-0.5W
R3 = 1R-0.5W
R4 = 1K
R5 = 560R
R6 = 10R-0.5W
R7 = 470R
C1 = 470uF-25V
C2 = 100nF-63V
C3 = 470pF
C4 = 100uF-25V
D1 = 1N5404
D2 = TVS1P6KE27A
D3 = 1N5819
D4 = 5.1V-1W Zener Diode
D5 = 5mm. Red LED
L1 = 220uH
S1 = USB 'A' Type Socket
SW1 = On/Off Switch
IC1 = MC34063A
Componen
R1 = 120R-0...5W
R2 = See Diagram
C1 = 220uF-35V
D1 = 1N4007
D2 = 3mm. LED
Q1 = BD135
J1 = DC Input Socket
R1 = 120R-0...5W
R2 = See Diagram
C1 = 220uF-35V
D1 = 1N4007
D2 = 3mm. LED
Q1 = BD135
J1 = DC Input Socket
Saya berkali kali menemukan kerusakan pada tabung CRT ralah satu short pada
G2 (screen) dengan G1. Pada awalnya saya iseng-iseng saja dan perna juga aku
baca tips cara menyegarkan tabung CRT tv.
kebetulan TV di ruma mengalami kerusakan pada tabung CRTnya saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya... Alhamdulillah,mati ya uda apa bole buat, sedangkan nyawa kalau mau melayang kapan saja ga memandang muda ataupun tua.
Nah... ahirnya cara yang aku pakai ternwata hasilnya memuaskan.
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT UNISAT 21" uda berjalan 2tahun lebih, dan sampai sekarang masi baik-baik aja.
Caranya mudah dan simpel;
1.sedot solderan soket CRT (pin G2/screen)
2.Lepaskan kabel fokus dari soket CRT
3.Nyalakan tv dan sedotkan kabel/tegangan fokus kepin G2 kira-kira 1 detik saja.
4.Matikan tv dan ukur pakai multitester dengan skala X10k,apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.
kebetulan TV di ruma mengalami kerusakan pada tabung CRTnya saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya... Alhamdulillah,mati ya uda apa bole buat, sedangkan nyawa kalau mau melayang kapan saja ga memandang muda ataupun tua.
Nah... ahirnya cara yang aku pakai ternwata hasilnya memuaskan.
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT UNISAT 21" uda berjalan 2tahun lebih, dan sampai sekarang masi baik-baik aja.
Caranya mudah dan simpel;
1.sedot solderan soket CRT (pin G2/screen)
2.Lepaskan kabel fokus dari soket CRT
3.Nyalakan tv dan sedotkan kabel/tegangan fokus kepin G2 kira-kira 1 detik saja.
4.Matikan tv dan ukur pakai multitester dengan skala X10k,apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.
RESORER CRT GUN
Mempunyai tabung CRT yang gelap(bila di nyalakan)
,,maka itu perlu di ganti tapi bila belum punya uang maka solusinya bisa di
restorer(teman-teman bilang di suntik) dengan catatan bahwa Tabung crt itu
masih bisa di gunakan/belum putus filamennya
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah
mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan
tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling ba
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling ba
Mempunyai tabung CRT yang gelap(bila di nyalakan)
,,maka itu perlu di ganti tapi bila belum punya uang maka solusinya bisa di
restorer(teman-teman bilang di suntik) dengan catatan bahwa Tabung crt itu
masih bisa di gunakan/belum putus filamennya
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.
Bila ingin membeli alat retorer yang siap pakai mungkin agak mahal ,tapi bila ingin murah ya bikin sendiri dan di bawah ini skemanya :
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud.
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah
mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan
tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik.
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket "tusukan" sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik.
Pengalaman rejuvinasi tabung gambar
Kami lakukan rejuvinasi tabung gambar dengan prinsip
sebagai berikut :
- Soket tabung gambar asli dilepas, dan dipasang soket baru
- Heater diberi tegangan antara 6 hingga 7.5V dari tranfo 1A
- Antara Katode dan G1 ditembak menggunakan elko 10uF/350v yang diseri dengan resistor 10K/2watt yang telah diberi muatan dari tegangan 300v (G1 mendapat tegangan positip)
- Saat rejuvinasi tegangan berlangsung heater di putus (dengan switch), untuk menghindari kerusakan
- Penembakan biasa kami ulangi hingga 3 kali.
Suatu saat kami mencoba rejuvinasi tabung ganbar ITT
dengan problem warna hijau sudah sangat lemah sama sekali (tidak muncul sama
sekali), tetapi warna merah dan biru masih sangat bagus. Kami ulangi proses
rejuvinasi hingga 3 kali, hasilnya tetap gagal total, warna hijau tetap tidak
muncul
Iseng-iseng kami coba matikan warna merah dan biru dengan melepas hubungan pin-katodenya. Maksudnya ingin mengamati warna hijaunya seperti apa sih?
Ketika kami hidupkan, layar tampak gelap. Screen coba kami naikkan. Tiba-tiba muncul bintik-bintik hijau pada seluruh permukaan layar. Dalam beberapa detik bintik-bintik makin banyak dan meluas. Dan achirnya byaaaak…… seluruh layar berwarna hijau terang.
Katode merah dan biru kami sambung lagi, dan gambar menjadi normal kembali.
Iseng-iseng kami coba matikan warna merah dan biru dengan melepas hubungan pin-katodenya. Maksudnya ingin mengamati warna hijaunya seperti apa sih?
Ketika kami hidupkan, layar tampak gelap. Screen coba kami naikkan. Tiba-tiba muncul bintik-bintik hijau pada seluruh permukaan layar. Dalam beberapa detik bintik-bintik makin banyak dan meluas. Dan achirnya byaaaak…… seluruh layar berwarna hijau terang.
Katode merah dan biru kami sambung lagi, dan gambar menjadi normal kembali.
CRT PIN/KAKI 8+FOCUS digunakan pada TV yang berleher kecil
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Ground
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS Tabung ini banyak juga digunakan pada TV merek SONY
1.Ground
2.Ground (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
10.G2 (screen)
11.Groun (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 11+FOCUS kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
1.G2 (screen)
2.Ground
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS digunakan pada TV lama
1.KB (blue)
2.Ground
3.Ground
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Ground
8.G2 (screen)
9.Ground
10.KG (green)
11.Ground
CRT PIN/KAKI 11+2 FOCUS digunakan pada TV dan monitor yang beredar di pasaran
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
CRT PIN/KAKI 10+FOCUS digunakan pada TV dan monitor
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS DOUBLE SCREEN biasanya digunakan pada TV lama
1.Blue Screen
2.Ground
3.KB (blue)
4.Green Screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Ground
9.KR (red)
10.Ground
11.Red Screen
Sekian dan semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungan nya.
Tabung CRT Rusak/Short
Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
- Pertama lepaskan kabel Screen G2 pada soket CRT
- Lalu lepaskan kabel Focus yang berada di soket CRT
- Nyalakan tv lalu tempelkan sebentar kabel Fokus ke arah pin Screen yg tadi dilepas
- Matikan kembali tv dan coba ukur kedua pin tsb dengan multi tester pada skala 10k
- Jika masih short ulangi lagi.
Jika Sobat Beruntung Tabung/CRT bisa digunakan lagi,
kalau tidak..
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..
Tips ini diperoleh dari berbagai sumber, mungkin dapat bermanfaat bagi yang belum tau.
Menghindari Short heater CRT
Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".
Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:
Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..
Tips ini diperoleh dari berbagai sumber, mungkin dapat bermanfaat bagi yang belum tau.
Menghindari Short heater CRT
Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".
Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:
Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.
Tabung CRT Masih Bagus?
Untuk Mengetahui CRT/tabung masih bagus atau sudah hampir rusak
caranya :
Pertama Lepaskan salah satu kaki Resistor dari kolektor Transistor RGB/Kroma kearah katoda tabung(RGB)
Nyalakan TV Lalu ukur menggunakan multi tester antara Ground- dan masing-masing pin katoda tabung(RGB)
Putar Knop Tester ke DCV 250
Paling baik 100V, paling buruk 0V, Sobat ngerti kan...??
Artinya jika terukur 50v atau lebih mungkin masih bisa di pakek, tapi kalau dibawah 50v kayaknya mesti segera diganti, Tapi tunggu dulu.. jangan buru-buru diganti, jika Sobat Telaten coba trik memperbaiki/Refres tabung disini.
Tabung CRT Rusak/Short
Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
Untuk Mengetahui CRT/tabung masih bagus atau sudah hampir rusak
caranya :
Pertama Lepaskan salah satu kaki Resistor dari kolektor Transistor RGB/Kroma kearah katoda tabung(RGB)
Nyalakan TV Lalu ukur menggunakan multi tester antara Ground- dan masing-masing pin katoda tabung(RGB)
Putar Knop Tester ke DCV 250
Paling baik 100V, paling buruk 0V, Sobat ngerti kan...??
Artinya jika terukur 50v atau lebih mungkin masih bisa di pakek, tapi kalau dibawah 50v kayaknya mesti segera diganti, Tapi tunggu dulu.. jangan buru-buru diganti, jika Sobat Telaten coba trik memperbaiki/Refres tabung disini.
Tabung CRT Rusak/Short
Jika suatu ketika Sobat Kharisma menemukan Tabung/CRT rusak atau Short, dan
sudah di cek ternyata Main Board/mesin tv masih bagus jangan buru2 dibuang...!!.
Cobalah Tips Berikut ini:
- Pertama lepaskan kabel Screen G2 pada soket CRT
- Lalu lepaskan kabel Focus yang berada di soket CRT
- Nyalakan tv lalu tempelkan sebentar kabel Fokus ke arah pin Screen yg tadi dilepas
- Matikan kembali tv dan coba ukur kedua pin tsb dengan multi tester pada skala 10k
- Jika masih short ulangi lagi.
Jika Sobat Beruntung Tabung/CRT bisa digunakan lagi,
kalau tidak..
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..
Pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui pin-pin pada Tabung CRT bermacam-macam dari berbagai jenis.
Dari pin-pin Tabung CRT yang ada di pasaran, ada yang berleher kecil dan ada yang berleher besar diataranya adalah:
apa boleh buat di Lem-Biru aja he..he..
Pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui pin-pin pada Tabung CRT bermacam-macam dari berbagai jenis.
Dari pin-pin Tabung CRT yang ada di pasaran, ada yang berleher kecil dan ada yang berleher besar diataranya adalah:
Susunan-susunan pin pada
tabung CRT sebagai berikut adalah:
CRT KAKI 12 + FOKUS DOBEL
SCREEN Tabung semacam ini biasanya digunakan pada televisi
keluaran lama (TV kuno)
· 1.Blue Screen
· 2.Ground
· 3.KB (blue)
· 4.Green Screen
· 5.Heater
· 6.KG (green)
· 7.Heater
· 8.Ground
· 9.KR (red)
· 10.Ground
· 11.Red Screen
CRT KAKI 12 + FOKUS Tabung ini bayak juga di pakai pada TV merek SONY
· 1.Ground
· 2.Ground
(bisa kosong)
· 3.Heater
· 4.Heater
· 5.Ground
(bisa kosong)
· 6.KR (red)
· 7.KG (green)
· 8.KB (blue)
· 9.Ground
(bisa kosong)
· 10.G2
(screen)
· 11.Groun
(bisa kosong)
CRT KAKI 11 + FOKUS Tabung semacam ini kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
· 1.G2 (screen)
· 2.Ground
· 3.Heater
· 4.Heater
· 5.Ground
(bisa kosong)
· 6.KB (blue)
· 7.KG (green)
· 8.KR (red)
· 9.Ground
(bisa kosong)
CRT KAKI 12 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada TV lama
· 1.KB (blue)
· 2.Ground
· 3.Ground
· 4.Heater
· 5.Heater
· 6.KR (red)
· 7.Ground
· 8.G2 (screen)
· 9.Ground
· 10.KG (green)
· 11.Ground
CRT KAKI 8 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada TV yang berleher kecil
· 1.KB (blue)
· 2.Heater
· 3.Heater
· 4.Ground
· 5.KR (red)
· 6.G2 (screen)
· 7.KG (green)
CRT KAKI 11 + 2 FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada televisi dan monitor yang beredar di
pasaran
· 1.Ground
(bisa kosong)
· 2.Ground
· 3.KG (green)
· 4.G2 (screen)
· 5.KR (red)
· 6.Heater
· 7.Heater
· 8.KB (blue)
CRT KAKI 10 + FOKUS Tabung semacam ini digunakan pada Televisi dan monhtor
· 1.Ground
(bisa kosong)
· 2.Ground
· 3.KG (green)
· 4.G2 (screen)
· 5.KR (red)
· 6.Heater
· 7.Heater
· 8.KB (blue)
· 9.Ground
(bisa kosong)
Mengukur tabung CRT tanpa melepaskan CRT soke
Tips kali ini adalah mengukur tanpa melepaskan CRT soket.
Artinya mengukur secara langsung dalam keadaan TV menyala.
Caranya adalah dengan mengukur tegangan yang keluar dari masing-masing katoda, Apabila CRT dalam kondisi bagus teganganya akan berkisar 100 volt DC, tapi kalau sudah lema berkisar 10 volt bahkan kurang dari itu. Jadi kalau dihitung secara prosentase,apa bila tegangan keluar dari 50 volt kita mengaggapnya kedisi CRT 50 persen.
Nah… Bagai mana cara mengukurnya?
Caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung kekatoda dari masing-masing katoda RGB untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawa ini;
gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan resistor antara katoda. Silahkan perhatikan gambar diatas. Sedangkan gambar di bawa ini adalah cara mengukurnya;
Cara untuk menyegarkan tabung CRT TV
Saya berkali kali menemukan kerusakan pada tabung CRT
salah satu short pada G2(screen) dan G1. Pada mulanya saya hanya iseng iseng
saja,dan perna juga aku mengunjungi salah satu Blog teman yang membahas tentang
penyegaran tabung tv dan menurt saya pribadi itu adalah artikel yang paling
bagus maka saya akan kembali mengulas juga diposting.
Kebetulan televisi di rumah sedang mengalami kerusakan pada tabung CRT. Saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya… Alhamdulillah, mati ya udah apa boleh buat, sedankan nyawa kalau mau melayang ga’ pandag muda atau pun tua.
Nah… cara yang aku pakai ternyata hasilnya memuaskan,
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT Unisat 21″ udah berjalan 2 tahun lebi dan sampai sekarang masi baik baik aja.
Caranya mudah dan simpel:
Langka pertana;
Sedot solderan soket CRT (pin G2/screen).
Langka kedua;
Lepaskan kabel fokus dari soket CRT.
Langka ketiga;
Nyalakan tv dan masukan kabel /tegangan fokus kepin G2 kira kira 1 detik saja.
Langka kempat;
Matikan tv dan ukur dengan Multitester atau Avometer dengan skala x10k apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada silahkan ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.
Kebetulan televisi di rumah sedang mengalami kerusakan pada tabung CRT. Saya mencoba untuk memperbaikinya sembuh ya… Alhamdulillah, mati ya udah apa boleh buat, sedankan nyawa kalau mau melayang ga’ pandag muda atau pun tua.
Nah… cara yang aku pakai ternyata hasilnya memuaskan,
Uji coba yang aku lakukan pada tabung CRT Unisat 21″ udah berjalan 2 tahun lebi dan sampai sekarang masi baik baik aja.
Caranya mudah dan simpel:
Langka pertana;
Sedot solderan soket CRT (pin G2/screen).
Langka kedua;
Lepaskan kabel fokus dari soket CRT.
Langka ketiga;
Nyalakan tv dan masukan kabel /tegangan fokus kepin G2 kira kira 1 detik saja.
Langka kempat;
Matikan tv dan ukur dengan Multitester atau Avometer dengan skala x10k apakah masi ada indikasi atau tidak, kalau masi ada silahkan ulangi lagi sampai tidak ada indikasi.
Menghindari Short heater CRT
Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".
Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:
Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.
Tabung CRT Jenis dan Jalur Pin
Salah satu hasil analisa menyimpulkan kerusakan tabung CRT disebabkan adanya shorting salah satu katoda ke arah heater.
Karena suply tegangan heater berasal dari Flyback/FBT, maka secara otomatis short akan mengarah ke ground.
Ada beberapa langkah alternatif untuk mengatasi masalah tabung CRT, seperti yang sudah pernah di bahas pada artikel
terdahulu yang berjudul "Tabung CRT rusak/Short".
Dan bahasan kali ini adalah alternatif lain jika upaya membersihkan tabung CRT tidak/kurang berhasil.
Untuk menghindari short antara katoda terhadap heater bisa dilakukan dengan cara modifikasi sebagai berikut:
Putus suply tegangan dari flyback/PCB RGB kearah heater dengan cara melepas dua kabel jalurnya.
Buat lilitan kawat email pada ferrit flyback sebanyak 2 atau 3 lilit saja untuk mendapatkan tegangan sebesar 6v.
Sambungkan salah satu ujung kawat yang sudah di lilitkan ke diode IN 4007 menuju salah satu pin heater dan stabilkan menggunakan elco 220/50v.
Ujung yang lain langsung dihubungkan ke pin heater yang satu lagi.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Periksa sekali lagi dan pastikan dua jalur heater yang lama sudah benar-benar terputus/tidak terhubung.
Tabung CRT Jenis dan Jalur Pin
CRT PIN/KAKI 8+FOCUS digunakan pada TV yang berleher
kecil
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Ground
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS Tabung ini banyak juga digunakan pada TV merek SONY
1.Ground
2.Ground (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
10.G2 (screen)
11.Groun (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 11+FOCUS kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
1.G2 (screen)
2.Ground
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS digunakan pada TV lama
1.KB (blue)
2.Ground
3.Ground
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Ground
8.G2 (screen)
9.Ground
10.KG (green)
11.Ground
CRT PIN/KAKI 11+2 FOCUS digunakan pada TV dan monitor yang beredar di pasaran
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
CRT PIN/KAKI 10+FOCUS digunakan pada TV dan monitor
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS DOUBLE SCREEN biasanya digunakan pada TV lama
1.Blue Screen
2.Ground
3.KB (blue)
4.Green Screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Ground
9.KR (red)
10.Ground
11.Red Screen
Sekian dan semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungan nya.
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Ground
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS Tabung ini banyak juga digunakan pada TV merek SONY
1.Ground
2.Ground (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
10.G2 (screen)
11.Groun (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 11+FOCUS kebanyakan digunakan pada TV merek SONY
1.G2 (screen)
2.Ground
3.Heater
4.Heater
5.Ground (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS digunakan pada TV lama
1.KB (blue)
2.Ground
3.Ground
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Ground
8.G2 (screen)
9.Ground
10.KG (green)
11.Ground
CRT PIN/KAKI 11+2 FOCUS digunakan pada TV dan monitor yang beredar di pasaran
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
CRT PIN/KAKI 10+FOCUS digunakan pada TV dan monitor
1.Ground (bisa kosong)
2.Ground
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Ground (bisa kosong)
CRT PIN/KAKI 12+FOCUS DOUBLE SCREEN biasanya digunakan pada TV lama
1.Blue Screen
2.Ground
3.KB (blue)
4.Green Screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Ground
9.KR (red)
10.Ground
11.Red Screen
Sekian dan semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungan nya.
Susuna pin pada tabung CRT
sebagai berikut
1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd.
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini banyak dipakai pada Televisi & monitor
1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
Tabung sejenis ini jarang di gunakan pada Televisi & monitos yang beredar di pasaran.
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Gnd
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)
Tabung sejenis ini di gunakan pada televisi (tabung leher kecil)
1.KB (blue)
2.Gnd
3.Gnd
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Gnd
8.G2 (screen)
9.Gnd
10.KR (red)
11.Gnd
Tabumg sejenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama.
1.G2 (screen)
2.Gnd
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini kebanyakan di pakai pada Televisi merek Sony.
1.Gnd
2.Gnd (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Gnd
10.G2 (screen)
11.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini banyak juga di pakai TV merek Sony
1.Blue screen
2.Gnd
3.KB (blue)
4.Green screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Gnd
9.KR (red)
10.Gnd
11.Red screen
Tabung jenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama (TV kuno)
1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd.
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
9.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini banyak dipakai pada Televisi & monitor
1.Gnd (bisa kosong)
2.Gnd
3.KG (green)
4.G2 (screen)
5.KR (red)
6.Heater
7.Heater
8.KB (blue)
Tabung sejenis ini jarang di gunakan pada Televisi & monitos yang beredar di pasaran.
1.KB (blue)
2.Heater
3.Heater
4.Gnd
5.KR (red)
6.G2 (screen)
7.KG (green)
Tabung sejenis ini di gunakan pada televisi (tabung leher kecil)
1.KB (blue)
2.Gnd
3.Gnd
4.Heater
5.Heater
6.KR (red)
7.Gnd
8.G2 (screen)
9.Gnd
10.KR (red)
11.Gnd
Tabumg sejenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama.
1.G2 (screen)
2.Gnd
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KB (blue)
7.KG (green)
8.KR (red)
9.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini kebanyakan di pakai pada Televisi merek Sony.
1.Gnd
2.Gnd (bisa kosong)
3.Heater
4.Heater
5.Gnd (bisa kosong)
6.KR (red)
7.KG (green)
8.KB (blue)
9.Gnd
10.G2 (screen)
11.Gnd (bisa kosong)
Tabung sejenis ini banyak juga di pakai TV merek Sony
1.Blue screen
2.Gnd
3.KB (blue)
4.Green screen
5.Heater
6.KG (green)
7.Heater
8.Gnd
9.KR (red)
10.Gnd
11.Red screen
Tabung jenis ini digunakan pada Televisi keluaran lama (TV kuno)
Kali ini saya membahas mengenai beberapa macam masalah
/ kerusakan yang ada hubungannya dengan layar crt.
SHORT KATODA DENGAN
FILAMENT/HEATER
Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan
warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila
salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan
pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak
crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan
teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar
pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda
short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur
supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur
supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan
memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita
menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi
FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan
ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke
bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi
tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan
sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau
mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa
rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB
TV.
Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder
dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara
rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY
Trinitron,baik yg 29″ maupun 20″.
ALTERNATIF SCREEN SUPPLY
Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan
fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di
atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek
polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi
searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur
secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran
tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara
500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar
ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena
pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang
cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif
kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus
dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang
menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda
kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai
pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor
dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan
ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil
tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec ,
polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja
dengan baik.
CRT RESTORER
Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk
menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid
G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih
dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat
anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV
menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg
lain.
Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil
( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun
CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan
tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan
kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan
electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar
DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak
mengunci) dengan maksud:
Perhatikan susunan skemanya..
“sudah di revisi”
Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah
mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan
tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari
jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda
menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam
elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus
(open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda
,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik
agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat
soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk
membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral (
aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah
dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki
soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT
yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala
untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada
loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki
katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap
bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih
normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang
normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk
lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru
kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg
normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa
melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.
TIP’S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV
Tip’s tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor
agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi
yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm )
terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi
horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor
Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara
langsung.
Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21″ lebih.
3. Trafo yoke “wansonic” ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).
Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17″ keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.
Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.
Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21″ lebih.
3. Trafo yoke “wansonic” ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).
Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17″ keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.
Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.
TABUNG&FLYBACK
Berikut adalah bermacam -macam
dari berbagai jenis dari kaki Tabung yang ada dipasaran.
Tabung berleher kecil & Tabung berleher besar
Tabung berleher kecil & Tabung berleher besar
- Ground(Bisa juga dikosongkan)
- Ground.
- G.(green)
- G2 (screen)
- R.(red)
- Heater
- Heater
- B.(blue)
- Ground (Bisa juga dikosongkan.
Tabung jenis ini biasanya
banyak digunakan pada Televisi dan Monitor,dan Monitor biasanya menggunakan
Tabung jenis ini.
______________________________________________
______________________________________________
- Ground (bisa juga dikosomgkan)
- Ground.
- G.(green)
- G2 (screen)
- R.(red)
- Heater
- Heater
- B.(blue)
Tabung jenis juga digunakan
pada Televisi dan Monitor,tapi jarang dipasaran.
- B (blue)
- Heater
- Heater
- Ground
- R (red)
- G2 (screen)
- G (green)
Tabung jenis ini biasanya
digunakan pada televisi,dan tabung jenis ini berleher kecil.
- B.( blue)
- Ground
- Ground
- Heater
- Heater
- R. (red)
- Ground
- G2 (screen)
- Ground
- G. (green)
- Ground
Tabung jenis ini biasanya
digunakan pada Televisi keluaran lama.
__________________________________________________
__________________________________________________
- G2 (screen)
- Ground
- Heater
- Heater
- Ground(bisa juga dikosongkan)
- B.(blue)
- G.(green)
- R.(red)
- Ground(bisa juga dikosongkan)
Tabung jenis ini biasanya
digunakan pada Televisi merk Sony.
___________________________________________________
___________________________________________________
- Ground
- Ground (bisa juga dikosongkan)
- Heater
- Heater
- Ground (bisa juga dikosongkan)
- R. (red)
- G. (green)
- B.(blue)
- Ground
- G2. (scren)
- Ground (bisa juga dikosongkan)
Tabung jenis ini juga
digunakan pada Televisi merk Sony.
_______________________________________________________
_______________________________________________________
- Blue screen
- Ground
- B.(blue)
- Gren screen
- Heater
- G.(green)
- Heater
- Ground
- R.(red)
- Ground
- Red screen
Tabung jenis ini juga biasanya
digunakan pada Televisi keluaran lama/Tv kuno.
*****************************************************************************
*****************************************************************************
Berikut adalah berbagai macam
flyback yang dipakai Televisi dan Monitor.
F0102KM-SA :F093PEN1-SA
:JF0501-3261 :BSC26-263
Flyback jenis ini biasanya digunakan pada Televisi SHARP .
__________________________________________________________
TK-21R002 :FCK-14A006
Flyback jenis ini biasanya digunakan pada Televisi SHARP .
__________________________________________________________
TK-21R002 :FCK-14A006
Flyback jenis ini biasanya
digunakan pada televisi DIGITEG.
kalau butuh PSU ... bisa dicek disini gan power supply hp
ReplyDelete